View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C008077
Nama MahasiswaDINA TRIANI
Judul ArtikelKAJIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP MOBILITAS PEKERJAAN PETANI DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS
AbstrakPerkembangan suatu wilayah tidak terlepas dari pertumbuhan jumlah penduduk dan segala aktivitasnya untuk menopang hidup dan kehidupannya secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi permintaan penggunaan lahan. Sebagaimana yang terjadi di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas ini, trend alih fungsi lahan sawah produktif menjadi lahan bangunan sedang banyak terjadi. Hal ini dipastikan menimbulkan dampak lingkungan, seperti dampak sosial ekonomi pada pemilik lahan yang di alih fungsikan lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mobilitas pekerjaan dari petani bekas pemilik lahan yang di alih fungsikan, (2) dampak sosial ekonomi petani bekas pemilik lahan yang di alih fungsikan, (3) perbedaan pendapatan petani di area alih fungsi lahan dengan petani bekas pemilik lahan yang di alih fungsikan dengan pendapatan sebelum dan sesudah alih fungsi lahan. Penelitian ini dilakukan di Desa Wiradadi dan Desa Pamijen Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas mulai bulan Juni 2014 - November 2014. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan pengambilan sampel secara sensus. Sasaran penelitian adalah petani yang lahannya di alih fungsikan di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan teknik wawancara dengan menggunakan kuisioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, distribusi frekuensi data kualitatif, analisis biaya dan pendapatan dan uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa alih fungsi lahan pertanian mencakup 40.628 meter persegi lahan sawah yang berubah menjadi lahan terbangun untuk perumahan. Jumlah petani yang terkena dampak alih fungsi lahan ini adalah 26 orang petani. Dampak tersebut menyebabkan petani beralih profesi, hasil penelitian menunjukan bahwa 4 orang menjadi pedagang, 4 orang menjadi wiraswasta, 3 orang buruh tani, 3 orang ibu rumah tangga, 3 orang tidak bekerja dan 9 orang tetap berprofesi sebagai petani. Rata-rata pendapatan petani sebelum alih fungsi lahan adalah Rp 280.100,00 per bulan, sedangkan pendapatan rata-rata petani bekas pemilik lahan sesudah adanya alih fungsi lahan adalah sebesar Rp1.414.200,00 per bulan. Perubahan status sosial dapat dilihat dari tingkat kemiskinan. Berdasarkan pendapatan per kapita per bulan sebanyak 47,36 persen peningkatan dari petani miskin menjadi tidak miskin dan sebesar 28,57 persen dari golongan tidak mikin menjadi miskin jika dilihat dari pendapatan per kapita per bulan.
Abstrak (Inggris)The development of an area can not be separated from the growth in population and their activities to sustain life and livelihood directly or indirectly affecting the demand for land use. As is the case in the Sub-district Sokaraja District Banyumas, the trend over the wetland function productively into building land are a lot going on. This certainly have environmental impacts, such as socio-economic impacts on The land owners over the land functioned. This study aims to determine (1) the mobility of the work of the farmers in the former land owners over functioned, (2) the sosio-economic of farmers in the former land owners over functioned, (3) differences in the income of farmers in the area over the land to the former peasants land owners in over functioned with earnings before and after land conversion. In research carried out in the Wiradadi village and Pamijen village Sokaraja District of Banyumas started in June 2014 - November 2014. The method used is the case method. The target of this research is that farmers whose lands are in charge functioned in Sokaraja. Data were collected by observation and interview techniques using questionnaires. The analytical method used is descriptive analysis, frequency distribution of qualitative data, the analysis of costs and revenues, and t test . The results showed that the conversion of agricultural land covers 40.628 square meters of wetland that turned into smaller plots for housing. Farmers affected by land conversion are 26 farmers. The impact caused farmers to switch professions, the results showed that 4 people become merchants, 4 people become self-employed, 3 farm workers, housewives 3 people , 3 people are not working and 9 people remain farmers. The average income of farmers before the land conversion is Rp 280.100,00 per mounth, while the average income of farmers after their former land owners over the land is Rp 1.414.200,00 per mounth. Changes in social status can be seen from the level of poverty. Based on per capita income per month as much as 34,61 percent increase from the poor become poorer farmers .
Kata KunciKonversi lahan, Mobilitas, sosial, ekonomi.
Nama Pembimbing 1Ir. Hj. Sri Widarni, M.Si
Nama Pembimbing 2Ir. Dwi Purwastuti, M.Si
Tahun2015
Jumlah Halaman12
Page generated in 0.0628 seconds.