View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)H1K012012
Nama MahasiswaWIDYA CAHYANING TANTRI
Judul ArtikelAKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK RUMPUT LAUT DARI PANTAI DRINI, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
AbstrakSecara umum fungi patogen Candida albicans, Aspergillus flavus, dan Fusarium oxysporum dapat ditanggulangi menggunakan antifungi sintetis. Akan tetapi antifungi sintetis memiliki efek samping seperti mual, pusing, demam, muntah, diare, kerusakan pada kulit, resistensi pada manusia, dan meninggalkan residu beracun pada tumbuhan. Oleh karena itu, solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menemukan senyawa antifungi alami yang aman bagi manusia dan ramah lingkungan. Salah satu sumber senyawa antifungi alami adalah rumput laut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi senyawa antifungi dari rumput laut di Pantai Drini, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel rumput laut, ekstraksi rumput laut, dan uji aktivitas antifungi ekstrak rumput laut. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak metanol Laurencia papillosa menghasilkan zona hambat sebesar 6,70 mm pada Fusarium oxysporum; ekstrak etil asetat Gracilaria edulis menghasilkan zona hambat sebesar 7,07 mm pada Candida albicans, 6,12 mm pada Aspergillus flavus, dan 8,67 mm pada Fusarium oxysporum; dan ekstrak heksana Gracilaria edulis menghasilkan zona hambat sebesar 5,72 mm pada Fusarium oxysporum. Maka dapat disimpulkan bahwa zona hambat terbesar pada masing-masing fungi dihasilkan oleh ekstrak etil asetat Gracilaria edulis, dan rumput laut yang memiliki potensi senyawa antifungi dengan kategori sedang adalah Laurencia papillosa dan Gracilaria edulis.
Abstrak (Inggris)Generally, pathogenic fungal Candida albicans, Aspergillus flavus, and Fusarium oxysporum can be solved by synthetic antifungal. However, synthetic antifungal has side effect such as queasy, headache, fever, vomit, diarrhea, damage to skin, resistance in human, and toxic residue in plant. Hence, the solution to solve those problems is by finding natural antifungal compound that are safe for human and environmental friendly. Seaweed is known as source of natural antifungal compound. This research was aimed to know antifungal compound potential of seaweed from Drini Beach, Gunung Kidul Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta. The methods in this research included seaweed sampling, seaweed extraction, and antifungal activity assay of seaweed extract. The result showed that methanol extract of Laurencia papillosa had 6,70 mm inhibition zone on Fusarium oxysporum; ethyl acetate extract of Gracilaria edulis had 7,07 mm inhibition zone on Candida albicans, 6,12 mm inhibition zone on Aspergillus flavus, and 8,67 mm inhibition zone on Fusarium oxysporum; and hexane extract of Gracilaria edulis had 5,72 mm inhibition zone on Fusarium oxysporum. We might conclude that the largest inhibition zone on each fungal was produced by ethyl acetate extract of Gracilaria edulis, and seaweeds that had antifungal compound potential with medium category were Laurencia papillosa and Gracilaria edulis.
Kata Kunciantifungi; rumput laut; Candida albicans; Aspergillus flavus; Fusarium oxysporum
Nama Pembimbing 1Riyanti, S.T, M.Biotech
Nama Pembimbing 2Dr. Maria Dyah Nur Meinita, M.Sc
Tahun2016
Jumlah Halaman10
Page generated in 0.0627 seconds.