View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)P2PA14004
Nama MahasiswaICHYA MUSYTAFIZUR ZIQRI
Judul ArtikelKAJIAN LINGKUNGAN DAMPAK PENGOLAHAN BATU KAPUR TERHADAP KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA PEMBAKARAN (Studi Kasus di Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal)
Abstrakindustri batu kapur karena mempunyai gunung karang (kapur). Batu kapur tersebut digunakan membangun rumah setelah melalui proses pembakaran batu kapur. Industri batu kapur di Desa Karangdawa merupakan pengolahan batu gamping/kapur (limestone) mempunyai dampak yang positif dan negatif kepada masyarakat dan lingkungannya. Pengolahan batu kapur mempunyai dampak positif memberikan keuntungan berupa lapangan pekerjaan serta meningkatkan ekonomi dan sosial masyarakat. Pengolahan batu kapur dapat menimbulkan dampak negatif karena paparan zat-zat yang terjadi pada proses pengolahan batu kapur tersebut. Pengolahan batu kapur di Desa Karangdawa tidak mendapatkan penanganan yang baik, hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak pengolahan batu kapur terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pembakaran di Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Penelitian menggunakan metode survei (Maret-April 2016) yang merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan pengamatan langsung kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pembakaran di tungku pembakaran batu kapur, sedangkan penelitian dilakukan dengan sensus terhadap pekerja pembakaran yaitu sejumlah 180 pekerja pembakaran batu kapur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja pembakaran yang mengalami kejadian dermatitis kontak iritan mencapai 71 orang (39,44%). Berdasarkan hasil analisis bivariat, kejadian dermatitis kontak iritan berhubungan dengan riwayat penyakit kulit, pengggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan kebersihan diri (personal hygiene). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara usia dengan kejadian dermatitis kontak, dengan p value sebesar 0,021. Usia ≥ 35 tahun memiliki risiko mengalami 0,331 kali lebih berisiko terkena dermatitis kontak iritan dibandingkan usia < 35 tahun. Kajian lingkungan mengenai dampak pengolahan batu kapur terhadap kejadian dermatitis kontak iritan dapat direduksi menggunakan APD dengan lengkap dan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiene) selama bekerja. Peneliti memberikan saran kepada dinas terkait untuk melakukan penyuluhan kepada pekerja pembakaran untuk mengenal gejala dermatitis kontak iritan serta melakukan upaya pengendalian dan pengawasan kepada pekerja yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya dan memiki umur diatas 35 tahun.
Abstrak (Inggris)Village Karangdawa, Huntly District is one of the village center industry because limestone rocks have (lime). The limestone used to build the house after the combustion process of limestone. Industrial limestone in the village Karangdawa processing limestone / lime (limestone) have a positive impact and negative to society and the environment. Processing of limestone have a positive impact provides the advantages of jobs and increase the economic and social fabric. Processing of limestone can have a negative impact due to exposure to substances that occur in the processing of limestone. Processing of limestone in the village Karangdawa not get proper treatment, it will have a negative impact on the environment and public health. This study aims to determine the impact of limestone processing on the incidence of irritant contact dermatitis in workers Karangdawa burning in the village, District Margasari, Tegal. The study used survey methods (March-April 2016) which is a quantitative research with cross sectional approach. The sampling technique with direct observation of events irritant contact dermatitis in workers burning furnace limestone, while research conducted by the census workers are burning some 180 workers burning limestone. The results showed that workers who experienced events combustion irritant contact dermatitis to 71 people (39.44%). Based on the results of the bivariate analysis, the incidence of irritant contact dermatitis associated with a history of skin disease, pengggunaan Personal Protective Equipment (PPE) and personal hygiene. Multivariate analysis showed that there was significant effect between age and incidence of contact dermatitis, with a p value of 0.021. ≥ 35 years of age at risk of 0.331 times more at risk of irritant contact dermatitis than age <35 years. The environmental assessment of the impact of limestone processing on the incidence of irritant contact dermatitis can be reduced using full PPE and attention to personal hygiene during work. Researchers provide advice to the relevant agencies to conduct outreach to workers combustion to recognize the symptoms of irritant contact dermatitis and by conducting control and supervision to a worker who had a previous history of skin diseases and have an age of above 35 years.
Kata KunciPengolahan Batu Kapur, Kejadian Dermatitis Kontak Iritan, Pekerja Pembakaran
Nama Pembimbing 1Dr. Ir.H.E. Hendarto, M.Si.
Nama Pembimbing 2Dr.sc.hum. Budi Aji, S.KM, M.Sc
Tahun2016
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0621 seconds.