View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1A013060
Nama MahasiswaPURI SEPTIANA NURSETIYAWATI
Judul Artikel“Kanggonan Perjanjen” : Antara Agama Kebudayaan dan Masyarakat
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna sosial serta proses terbentuknya solidaritas dalam tradisi perjanjen di Desa Beji. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif pada masyarakat Beji yang ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjen di Beji lebih banyak dilaksanakan oleh perempuan ibu rumah tangga. Perjanjen merupakan media silaturahmi bagi perempuan di Beji. Hidangan dalam perjanjen menjadi simbol status sosial. Perempuan melalui hidangan yang disajikan berusaha menampilkan status sosial yang dimiliki. Hal tersebut memunculkan kontrol individu terhadap individu lain. Selain itu, perjanjen menggambarkan kebersamaan sekaligus menciptakan solidaritas di antara perempuan anggota perjanjen. Solidaritas dalam perjanjen berawal dari perbedaan motivasi individu dalam mengikuti perjanjen. Motivasi-motivasi individu melebur menjadi kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif berada di atas motivasi individu dan tanpa disadari mengendalikan pola tingkah laku individu. Hal tersebut membuat perjanjen terus dilaksanakan perempuan di Desa Beji. Perjanjen perlu diwariskan kepada generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan dukungan moral bagi generasi muda agar dengan bangga dan penuh semangat melestarikan perjanjen di Desa Beji.
Abstrak (Inggris)The research head for describing the social meaning and solidarity in perjanjen. The research was done by using qualitative descriptive method to the society of Beji that were determined by purposive sampling. The result showed that perjanjen in Beji was done more by housewife. Perjanjen was medium of relationship for women in Beji. The dishes in perjanjen were being symbol of social status. Women tried to show their social status by the dishes. The case brought up individual control to another. Besides that, perjanjen described togetherness and created solidarity among the member of perjanjen all at once. The solidarity on perjanjen actually began from differentiation of individual motivation for doing perjanjen. The motivation fused and changed become collective consciousness. Collective consciousness was on individual motivation and without awareness controlled individual behavior. The case made perjanjen was done immediately by women in Beji. Perjanjen need to be done by young generation too. Because of that, need morality support for young generation, so that they will participate to continue perjanjen in Beji proudly.
Kata Kunci perjanjen, perempuan, makna sosial, dan solidaritas
Nama Pembimbing 1Drs. Nalfaridas Baharudin, M. Hum
Nama Pembimbing 2Dr. Soetji Lestari, M. Si
Tahun2017
Jumlah Halaman13
Page generated in 0.0597 seconds.