View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)B1J012128
Nama MahasiswaSITI NUR KOMARIAH
Judul ArtikelPENGARUH BAP DAN NAA PADA PEMBENTUKAN PLANTLET TEBU (Saccharum officinarumL.) KULTIVAR KIJANG KENCANA DALAM KULTUR IN VITRO
AbstrakTebu kultivar kijang kencana merupakan salah satu kultivar tebu unggul dengan pertumbuhan bibit cepat dan seragam, awal pertunasan cepat, dan tahan terhadap beberapa hama dan penyakit seperti penggerek batang danmosaik, sehingga menarik untuk dikembangkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi antara BAP dan NAA pada pembentukan plantlet tebu (Saccharum officinarum L) kultivar kijang kencana dalam kultur in vitro dan menentukan konsentrasi BAP dan NAA terbaik untuk pembentukan plantlet tebu (Saccharum officinarum L) kultivar kijang kencana dalam kultur in vitro. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola perlakuan faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP (B) yang terdiri atas 0 µm (B0), 1 µM (B1), 2 µM (B2), dan 3 µM (B3). Faktor kedua adalah konsentrasi NAA (N) yang terdiri atas 0 µm (N0), 5 µM (N1), 10 µM (N2), dan 15 µM (N3). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 48 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah pembentukan plantlet tebu. Parameter yang diukur meliputi jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah akar. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), dan dilanjutkan dengan uji BNT dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan plantlet tebu kultivar kijang kencana dalam kulturin vitro dipengaruhi oleh interaksi antara BAP dan NAA yang digunakan.Media MS dengan penambahan 1 µM BAPdan 15 µM NAA merupakan media terbaik untuk memacu pembentukan plantlet tebu kultivar kijang kencana dalam kultur in vitro. Media MS dengan penambahan 3 µM BAP tanpa NAA mampu menghasilkan jumlah tunas dan daun tebu kultivar kijang kencana terbanyak dalam kultur in vitro.
Abstrak (Inggris)Kijang kencana sugarcane cultivar is one of the top sugarcane cultivars which has rapid and uniform seedling grow, fast and early sprouting, and resistant to some pests and diseases such as stem borers and mosaics, which therefore very attractive to develop. This research has been carried out with a view to study the effect of the interaction between BAP and NAA on plantlet formation of sugarcane (Saccharum officinarum L) cultivar kijang kencana in in vitro culture as well as to determine the best BAP and NAA concentrations for the formation of plantlet of sugarcane cultivar kijang kencanain in vitro culture. The research has been carried out experimentally using a completely randomised design (CRD) on factorial treatment patterns. The first factor was BAP (B) which consisted of 0 μM (B0), 1 μM (B1), 2 μM (B2), and 3 μM (B3). The second factor was the concentration of NAA (N) i.e. 0 μM (N0), 5 μM (N1), 10 μM (N2), and 15 μM (N3). Each treatment combination was repeated three times, resulted in 48 experimental units. The variable observed was the formation of sugarcane plantlets. The measured parameters included the number of shoots, plant height, the number of leaves, and the number of roots. The data obtained was analyzed using an analysis of variance (ANOVA), followed by the LSDon 95% level of confidence. The research results showed that plantlet formation of kijang kencana sugarcane cultivar in in vitro culture was controlled by the interaction between BAP and NAA used. MS media supplemented with 1 µM BAP and15 µM NAAwas found to be the best treatment to induce plantlet formation of kijang kencana sugarcane cultivar in in vitro culture.It was also found that MS media supplemented with 3 µM BAP was able to stimulate the highest number of shoots and leaves formed in kijang kencana sugarcane cultivar in in vitro culture.
Kata Kuncitebu, kijang kencana, plantlet, BAP, NAA
Nama Pembimbing 1Sugiyono, Ph.D
Nama Pembimbing 2Dr. Elly Proklamasiningsih, M.P
Tahun2017
Jumlah Halaman10
Page generated in 0.0412 seconds.