View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1G012052
Nama MahasiswaNURISMAWATI
Judul ArtikelPEMAKAIAN KATA MAKIAN DALAM BAHASA MELAYU DIALEK PALEMBANG (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung)
AbstrakRINGKASAN Penelitian ini berjudul “Pemakaian Kata Makian dalam Bahasa Melayu Dialek Palembang (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung)”, pada dasarnya membahas dan menganalisis tentang variasi bahasa berdasarkan dialek sosial dan referensinya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat terhadap pengembangan penelitian linguistik dan juga dapat menambah wawasan bagi para pengguna bahasa Melayu khususnya dialek Palembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa tuturan-tuturan yang mengandung kata makian dalam bahasa Melayu dialek Palembang (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung). Metode pengumpulan data yang digunakan ada dua yaitu pertama metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya teknik simak bebaslibat cakap, kedua metode intropeksi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode padan dengan teknik pilah unsur penentu dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan. Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai kata makian dalam bahasa Melayu dialek Palembang (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung) dapat diperoleh data sebagai berikut. Pertama,variasi bahasa berdasarkan dialek sosial dalam bahasa Melayu dialek Palembang (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung) terdiri dari kata makian berdasarkan usia, kata makian berdasarkan pendidikan, kata makian berdasarkan jenis kelamin, dan kata makian berdasarkan pekerjaan.Hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan diperoleh 50 data dari keseluruhan variasi bahasa berdasarkan dialek sosial. Penggunaan kata makian buyan, bengak, gile, anjeng, gocoh, peka, dan setan paling banyak digunakan daripada kata makian yang lain karena kata-kata tersebut populer di Desa Taja Mulya sehingga biasa digunakan oleh semua golongan masyarakat dalam pemakaian sehari-hari. Kedua, referensi kata makian dalam bahasa Melayu dialek Palembang (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung) terdiri dari referensi berdasarkan keadaan, referensi berdasarkan binatang, referensi berdasarkan benda, referensi berdasarkan bagian tubuh, referensi berdasarkan mahluk halus, dan referensi berdasarkan profesi. Berdasarkan penelitian yang sudah peneliti lakukan, referensi kata makian dalam bahasa Melayu dialek Palembang (Studi kasus di Desa Taja Mulya Kecamatan Betung) diperoleh sebayak 43 data yang dikelompokan berdasarkan referensinya. Berdasarkan referensi tersebut, hasil mengenai fungsi kata makian bahasa Melayu di Desa Taja Mulya pada penelitian ini berjumlah tiga yaitu mengungkapkan kemarahan, kekesalan dan penghinaan.
Abstrak (Inggris)SUMMARY This research entitled “The Use of Swearing Words in Malay Language Palembang Dialect (A Case Study in Taja Mulya Village Betung Sub-District)”, basically discusses and analyzes about language variation based on social class and its reference. This research was expected to give benefits to the development of linguistic research and also add insight to Malay language users, particularly Palembang dialect. This research used qualitative descriptive method. Data source used were the utterances containing swearing words in Malay language Palembang dialect (A Case Study in Taja Mulya village Betung sub-district). Data collection method used two methods, first was observation method with the basic technique in the form of tapping technique and the advanced technique was uninvolved conversation observation technique, the second method was introspection. Data analysis method used in this research was matching method through sorting as a decisive element technique and the advanced technique was appeal circuit to distinguish technique. Based on the analysis and discussion on the swearing words in Malay language Palembang dialect (A Case Study in Taja Mulya Village Betuk Sub-District), it can be obtained the following data: first, language variation based on social dialect in Malay language Palembang dialect (A Study Case in Taja Mulya Village Betung Sub-District) consisted of swearing words by age, the swearing words by education, the swearing words by gender, the swearing words by job. Based on the research result conducted by the researcher, it was obtained 50 data from the overall language variations based on social dialect. The use of swearing words of buyan, bengak, gile, anjeng, gocoh, peka, kere, and setan wasthe most widely used than the other swearing words because the words were popular in Taja Mulya Village so that they were commonly used by all community groups in daily use. Second, the reference of swearing words in Malay language Palembang dialect (A Case Study in Taja Mulya Village Betung Sub-District) consisted of the reference by condition, reference by animal, reference by object, reference by body parts, reference by spirits, and reference by profession. Based on the research conducted by the researcher, the reference of swearing words in Malay language Palembang dialect (A Case Study in Taja Mulya Village Betung Sub-District), it was obtained 43 data grouped by its reference. Based on the reference, the result showed that there were three functions of swearing words in Melayu language in Taja Mulya village in this research, namely the expression of anger, resentment and humiliation.
Kata KunciKata Makian, variasi bahasa, dialek sosial dan referensinya.
Nama Pembimbing 11. Farida Nuryatiningsih, S.S.,M.Hum.
Nama Pembimbing 22. Erwita Nurdiyanto, S.S.,M.A.
Tahun2017
Jumlah Halaman95
Page generated in 0.0515 seconds.