View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1H013002
Nama MahasiswaSUHARTANTO
Judul ArtikelBIOETANOL DARI AMPAS DAMI NANGKA DENGAN HIDROLISIS DAN FERMENTASI MENGGUNAKAN Saccharomyces cerevisiae
AbstrakKebutuhan bahan bakar semakin meningkat seiring dengan peningkatan populasi dan aktivitas manusia. Pada tahun 2008, tingkat kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mencapai 1,3 juta barrel per hari. Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, dari bahan yang mengandung gula, karbohidrat (pati), dan selulosa (serat). Dami nangka merupakan bagian dari buah nangka yang masih kurang dimanfaatkan. Dami nangka memiliki sifat fisik maupun kimiawi diduga hampir sama dengan buahnya. Kandungan serat kasar dami nangka sekitar 1,94% sementara daging buahnya adalah 1,58%. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari teknik produksi bioetanol dari bahan baku ampas dami nangka, (2) mengetahui pengaruh konsentrasi ragi dan waktu fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan, dan (3) mengetahui konsentrasi ragi dan waktu fermentasi untuk menghasilkan bioetanol yang maksimum. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, pada bulan Oktober 2016 hingga Januari 2017. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan melakukan hidrolisis menggunakan katalis asam H2SO4 untuk melihat kadar glukosa yang dihasilkan dalam ampas dami nangka. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu konsentrasi ragi roti 5%, 7,5%, 10% dan waktu fermentasi 4, 6, 8 hari dengan dua kali ulangan kemudian jika data berbeda nyata maka diuji dengan DMRT. Variabel yang diamati adalah kadar air bahan, kadar glukosa sebelum hidrolisis dan setelah hidrolisis, kadar glukosa setelah fermentasi dan kadar etanol. Hasil penelitian menunjukan bahwa hidrolisis ampas dami nangka menghasilkan kadar glukosa terbesar 2,403% pada konsentrasi H2SO4 0,3 M dan waktu hidrolisis 2 jam. Pembuatan bioetanol dari ampas dami nangka dengan fermentasi menggunakan mikroba ragi roti menghasilkan kadar bioetanol terbesar pada konsentrasi ragi 10% dihari ke 8 sebesar 4,063% (v/v).
Abstrak (Inggris)Fuel needs are increasing with the increase of population and human activities. In 2008, the level of domestic demand for fuel in Indonesia reached 1.3 million barrels per day. Bioethanol can be produced from various raw materials that are widely available in Indonesia, from materials that contain sugar, carbohydrate (starch) and cellulose (fiber). Jackfruit straw is part of jackfruit are still underutilized. Jackfruit straw has both physical and chemical properties of the allegedly similar to the fruit. Jackfruit straw coarse fiber content of approximately 1.94%, while the flesh was 1.58%. This study aims to (1) learn the techniques of production of bioethanol from pulp raw material jackfruit straw, (2) the effect of the concentration of yeast and fermentation to ethanol results, and (3) determine the concentration of yeast and fermentation to produce bioethanol maximum. This study conducted at the Laboratory of Systems Engineering Thermal and Renewable Energy, Faculty of Agriculture, University of Jenderal Soedirman, in October 2016 to January 2017. The preliminary study was conducted by hydrolysis using an acid catalyst H2SO4 to see whether there content of glucose in jackfruit straw pulp. Experimental design using a randomized block design with two factors, concentration of yeast 5%, 7,5%, 10% and long fermentation time 4, 6, 8 day with repeat twice and then tested by DMRT if the data have a difference. The observed variables are moisture content of materials, glucose levels before and after the hydrolysis, glucose levels and alcohol content after fermentation. The results showed that hydrolysis jackfruit straw pulp greatest produce glucose content 2.403%, at concentration of H2SO4 0.3 M and hydrolysis 2 hours. Making bioethanol from jackfruit straw pulp using yeast in this study had greatest bioethanol in yeast concentration of 10% in 8 days that is equal to 4.063% (v/v).
Kata KunciBioetanol, dami nangka, hidrolisis, fermentasi, saccharomyces cerevisiae
Nama Pembimbing 1Dr. Ir. Wiludjeng Trisasiwi, M.P.
Nama Pembimbing 2Furqon, S.TP., M.Si.
Tahun2017
Jumlah Halaman9
Page generated in 0.0611 seconds.