View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C012032
Nama MahasiswaRUSDIONO
Judul ArtikelKAJIAN KOMPARATIF USAHATANI PADI ORGANIK DAN NON ORGANIK (Studi Kasus pada Gapoktan Margo Tani Kelurahan Teluk Kabupaten Banyumas)
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan pada usahatani padi organik dan non organik, (2) besar BEP pada usahatani padi organik dan non organik, (3) tingkat efisiensi usahatani padi organik dan non organik, (4) perbedaan biaya, pendapatan, dan efisiensi antara usahatani padi organik dan non organik. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Responden petani padi organik diambil secara sensus sedangkan responden petani padi non organik ditentukan dengan metode simple random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, Break Event Point (BEP), R/C ratio , dan analisis uji beda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada usahatani padi organik per ha per musim tanam menunjukkan (1) biaya usahatani sebesar Rp12.136.062,66; penerimaan sebesar Rp27.562.500,00; pendapatan sebesar Rp15.426.437,34; sedangkan pada usahatani padi non organik biaya usahatani sebesar Rp12.592.805,19; penerimaan sebesar Rp20.001.203,70; pendapatan sebesar Rp7.408.398,51. (2) BEP unit untuk usahatani padi organik sebesar 101,82 kg, BEP harga Rp2.193,99 per kg, dan BEP penerimaan sebesar Rp503.369,83; sedangkan besarnya BEP unit pada usahatani padi non organik sebesar 210,25 kg, BEP harga sebesar Rp2.261,88 per kg, dan BEP penerimaan sebesar Rp788.252,21. (3) Besarnya efisiensi usahatani ditunjukan oleh nilai R/C ratio, R/C ratio pada usahatani padi organik 2,27 dan 1,58 untuk usahatani padi non organik. (4) Secara statistik biaya usahatani padi organik lebih kecil daripada non organik, pendapatan usahatani padi organik lebih tinggi daripada non organik, dan efisiensi usahatani padi organik lebih efisien daripada non organik.
Abstrak (Inggris)This study aims to determine: (1) cost, revenue and income on organic and non-organic rice farming, (2) large BEP on organic and non-organic rice farming, (3) organic and non organic rice farming efficiency level) , Income, and efficiency between organic and non-organic rice farming. The research method used is survey. Peasant response to rice farmers. Data were analyzed, cost, income, break event point (BEP), R/C ratio, and different test analysis. The results showed that organic rice farming per ha per planting season showed (1) farming cost of Rp12.136.062,66; Revenue of Rp27.562.500,00; Advances Rp15.426.437,34. While in non-organic paddy farming cost of farming is Rp12.592.805,19; Revenue of Rp20.001.203,70; Rp408.398,51. (2) BEP units for organic rice farming of 101,82 kg, BEP price Rp2.193,99 per kg, and BEP revenue of Rp503.369,83; While the BEP unit on non-organic paddy farming of 210,25 kg, BEP price Rp2.261,88 per kg, and BEP revenue of Rp788.252,21. (3) Farm efficiency is shown by R/C ratio, R/C ratio in organic rice farming 2,27 and 1,58 for non-organic rice farming. (4) Statistically, the cost of organic rice farming is smaller than non-organic, organic rice production is higher than non-organic, and the efficiency of organic rice is more efficient than non-organic.
Kata Kuncianalisis komparatif, usahatani padi organik, dan usahatani non organik.
Nama Pembimbing 1Ir. Hj. Pudji Hastuti P., M.P.
Nama Pembimbing 2Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc.
Tahun2017
Jumlah Halaman17
Page generated in 0.0586 seconds.