View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1D012043
Nama MahasiswaYUKE MUTIARA AZHAAR
Judul ArtikelNegosiasi Pembebasan Lahan Masyarakat untuk Pembangunan Waduk Cileuweung di Kab. Kuningan Periode 2013-2016
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan proses negosiasi pembebasan lahan masyarakat untuk pembangunan Waduk Cileuweung, dan aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, serta faktor penghambat dan pendorong apa sajakah yang mempengaruhi dalam pembangunan Waduk Cileuweung periode 2013-2016. Hasil penelitian menunjukkan tahapan pembebasan lahan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil. Aktor formal yang terlibat antara lain Pemerintah Kuningan serta Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggungan, sedangkan aktor informal adalah KJPP sebagai lembaga independen penilaian tanah. Strategi Pemerintah Daerah dan BBWS Cimanuk-Cisanggungan dalam negosiasi dengan lobbi kepada tokoh masyarakat, pendekatan dengan masyarakat, dan sosialisasi. Dalam pelaksanaan negosiasi terdapat hambatan yaitu kesepakatan harga ganti rugi antara pemerintah dengan masyarakat dan anggaran yang terlambat dari pemerintah. Sedangkan, faktor pendukung dalam pelaksanaan negosiasi yaitu adanya dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan terkait pembangunan Waduk Cilueweung serta membantu dalam melakukan negosiasi pembebasan lahan dan perangkat desa yang ikut melakukan pendekatan dengan masyarakat yang terkena dampak pembebasan lahan.
Abstrak (Inggris)This study aims to understand and describe the negotiation process of community land acquisition for the construction of Cileuweung Reservoir, and the actors involved in it, as well as the inhibiting factors and drivers that affect the construction of Cileuweung Dam for the period 2013-2016. The results showed that the stage of land acquisition consists of four stages: planning, preparation, implementation and delivery of results. The formal actors involved are Kuningan Government and Cimanuk-Cisanggungan River Region Office, while the informal actors are KJPP as an independent land valuation agency. Strategy of Regional Government and BBWS Cimanuk-Cisanggungan in negotiation with lobbi to public figure, approach with society, and socialization. In the implementation of the negotiations there are obstacles which are the agreement on price compensation between the government and the community and the government's late budget. Meanwhile, the supporting factors in the implementation of the negotiation is the full support of the Regional Government of Kuningan Regency related to the construction of Cilueweung Reservoir and assist in negotiating the land acquisition and village apparatus that took part in approaching the people affected by land acquisition
Kata KunciNegotiation, Land Acquisition, Reservoir, Community
Nama Pembimbing 1Oktafiani Catur Pratiwi, S.IP., M.A
Nama Pembimbing 2Ahmad Rofik, S.Sos.,M.A
Tahun2017
Jumlah Halaman24
Page generated in 0.0531 seconds.