View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1A013003
Nama MahasiswaRIA LISMAWATI
Judul ArtikelADAT KALUAR TI KAMPUNG SAATOS NIKAH DI KAMPUNG PULO, DESA CANGKUANG, KECAMATAN LELES, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT.
Abstrak Artikel ini merupakan hasil penelitian untuk menjelaskan tentang makna dibalik adat kaluar ti kampung saatos nikah di Kampung Pulo. Untuk mendapatkan analisis data lebih mendalam, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna di balik adat kaluar ti kampung saatos nikah yaitu melatih kemandirian anak yang sudah menikah, karena rasa kemandirian anak akan tumbuh ketika tidak satu atap lagi dengan orang tuanya. Menambah rasa cinta dan kasih sayang pada orangtua, jika anak tidak satu atap dengan orang tuanya maka rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang tuanya akan semakin tumbuh. Tidak adanya persaingan dalam mencari nafkah, karena di Kampung Pulo itu tidak diperkenankan kepala keluarga untuk mencari nafkah diluar Kampung Pulo. Menghindari permasalahan dan perpecahan dalam keluarga, karena jika dalam satu rumah terdapat dua kepala keluarga atau lebih maka rentan akan terjadinya permasalahan karena setiap orang memiliki pendirian dan pandangan masing-masing. Menjaga ciri khas adat Kampung Pulo, salah satu ciri khas Kampung Pulo yaitu hanya terdapat tujuh bangunan dan hanya terdapat enam kepala keluarga.
Abstrak (Inggris)This article is the result of research to explain about the meaning behind adat kaluar ti kampung Saatos marriage in Kampung Pulo. To get more in-depth data analysis, this research uses descriptive qualitative method and sample determination using purposive sampling. The results of this study indicate that the meaning behind the custom kaluar ti kampung moment marriage is to train the independence of married children, because the sense of independence of children will grow when not one roof again with his parents. Adding a sense of love and affection to parents, if the child is not one roof with his parents then the love and affection towards his parents will grow. There is no competition in making a living, because in Kampung Pulo it is not allowed the head of the family to earn a living outside Kampung Pulo. Avoiding problems and divisions in the family, because if in one house there are two heads of family or more then vulnerable to the occurrence of problems because everyone has their own stance and views. Keeping the typical custom of Kampung Pulo, one of the hallmark of Kampung Pulo is that there are only seven buildings and there are only six families.
Kata KunciAdat Istiadat, Kampung Pulo, Makna.
Nama Pembimbing 1Dra. Rin Rostikawati, M.Si
Nama Pembimbing 2Drs. Dalhar Shodiq, M.Si
Tahun2013
Jumlah Halaman13
Page generated in 0.0619 seconds.