View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1G013040
Nama MahasiswaRICKY HERIYANTO
Judul ArtikelHegemoni Kekuasaan dalam Novel Amangkurat karya Ardian Kresna
AbstrakRINGKASAN Skripsi ini berjudul “Hegemoni Kekuasaaan dalam novel Amangkurat karya Ardian Kresna”, yang meneliti tentang hegemoni kekuasaan tokoh utama Amangkurat Agung yang terdapat pada novel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur intrinsik novel yang meliputi alur, tokoh dan penokohan serta latar pada novel Amangkurat karya Ardian Kresna serta mendeskripsikan hegemoni kekuasaan tokoh utama dalam novel Amangkurat karya Ardian Kresna. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Fokus penelitian ini yaitu hegemoni kekuasaan tokoh utama Amangkurat Agung pada Novel Amangkurat karya Ardian Kresna. Teknik pengumpulan data yaitu dengan membaca, mencatat dan mencari sumber data lain yang mendukung penelitian serta mengklasifikasikan data yang sesuai dengan rumusan masalah. Teknik analisis data yaitu dengan mendeskripsikan struktur novel yang meliputi alur, tokoh dan penokohan serta latar. Menganalisis dan mendeskripsikan data yang sesuai dengan teori yang berkaitan dengan rumusan masalah dan menyimpulkan hasil analisis yang berkaitan rumusan masalah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hegemoni kekuasaan yang dilakukan oleh Amangkurat dibagi menjadi tiga bagian yaitu otoritarianisme, feodalisme dan vandalisme. Di dalam novel Amangkurat juga terdapat dua bentuk hegemoni kekuasaan yang beroperasi, yaitu masyarakat sipil dan masyarakat politik yang masing-masing melakukan hegemoni dan korban hegemoni. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dalam novel Amangkurat karya Ardian Kresna, Amangkurat sebagai tokoh utama yang banyak melakukan dominasi kekuasaan baik secara halus atau dengan paksaan hingga kekerasan dengan memerintahkan bawahannya untuk menghukum dan membunuh terhadap orang yang bersalah maupun tidak bersalah karena dianggap mengganggu kepemimpinannya. Amangkurat ingin menguasai semuanya dengan mengerahkan kemampuan serta memaksakan agar Kerajaan Mataram menjadi kerajaan yang paling berkuasa di bumi Jawadwipa dan sumber pendapatannya dapat dikuasainya untuk kepentingan diri sendiri.
Abstrak (Inggris)SUMMARY The study entitled “Hegemoni Kekuasaan dalam Novel Amangkurat karya Ardian Kresna”, particularly discusses the hegemony of power Amangkurat Agung, the main character of the novel Amangkurat written by Ardian Kresna. This reseach aims at describing the novel intrinsic elements covering plot, setting, character and characterization. The significance of this reseach is theoretically expected to provide benefits for further literary studies, especially related to the sociological ones. This reseach uses a descriptive analytical method specifically focusing on the hegemony of power Amangkurat Agung, the main character of the novel Amangkurat written by Ardian Kresna. The data are collected through reading, recording, finding the other supporting data sources, and describing those data based on the formulated reseach problems. The data are analyzed by describing the novel structures which consist of plot, setting, character and characterization. Then, analyzing and describing thise data based on the related theories, and finally concluding the analytical results based on the formulated reseach problems. The reseach result show the picture of Amangkurat Agung’s hegemony of power which are divided into three covering authoritarianism, feudalism and vandalism. In the novel Amangkurat there are also two forms of power hegemony in operation, namely civil society and political society each of which performs hegemony and victims of hegemony. This research concludes tha Amangkurat Agung, as the main of the novel Amangkurat written by Ardian Kresna, frequently made various discriminations of power either diplomatically of by force that numerous violence took place as he assigned his subordinates to punish and kill those considered guilty or even the innocent people due to the instability of his leadership. In addition, Amangkurat Agung was also eager to control everything with all his power forcing Mataram to become the most powerful kingdom in Jawadwipa land that he might use the entire revenues to satisfy himself.
Kata KunciUnsur Intrinsik, Hegemoni, Kekuasaan
Nama Pembimbing 1Dra. Sri Nani Hari Yanti, M.Hum
Nama Pembimbing 2Wiekandini Dyah Pandanwangi, S.S, M.Hum
Tahun2017
Jumlah Halaman65
Page generated in 0.0572 seconds.