View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)G1G013055
Nama MahasiswaARCADIA SULISTIJO JUNIOR
Judul ArtikelPENGARUH PEMBERIAN GEL JARING LABA-LABA (Nephila pilipes) TERHADAP KETEBALAN EPITEL DAN JUMLAH FIBROBLAS DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCAPENCABUTAN GIGI (Kajian In Vivo pada Tikus Rattus norvegicus)
AbstrakPencabutan gigi merupakan tindakan yang dapat menimbulkan luka pada jaringan lunak maupun jaringan keras. Jaring laba-laba mengandung protein fibroin yang dapat merangsang mediator penyembuhan luka seperti EGF (Epidermal Growth Factor), bFGF (basic Fibroblast Growth Factor), dan TGF-β (Transforming Growth Factor- β). Kandungan jaring laba-laba phospholipid hydrate dan potassium nitrate berfungsi sebagai antimikroba yang dapat membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi gel jaring laba-laba terhadap ketebalan epitel dan jumlah fibroblas dalam proses penyembuhan luka pascapencabutan gigi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan post test only control group design menggunakan 30 ekor tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 10 kelompok yaitu kelompok K1 (kontrol negatif), K2 (kontrol positif), P1 (perlakuan gel jaring 2,5%), P2 (perlakuan gel jaring 5%) P3 (perlakuan gel jaring 10%) dan dibedakan lama pemberian aplikasi gel selama 7 dan 14 hari. Area perlukaan pasca pencabutan gigi diberi aplikasi gel selama 7 dan 14 hari, setelah itu jaringan soket gingiva gigi dibuat preparat histologi dan diukur ketebalan epitel dengan bantuan software Image Raster dengan satuan μm. Perhitungan jumlah fibroblas dilakukan pada 5 lapang pandang yang mewakili bagian servikal, bagian tengah, dan bagian apikal dan dihitung dengan menggunakan bantuan software Microsoft photos. Uji Kruskall Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada ketebalan epitel antar kelompok (p>0,05), namun terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah fibroblas antar kelompok (p<0,05). Uji post hoc Mann-Whitney pada hari ke-7 pemberian gel jaring laba-laba menunjukan terjadi perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan pemberian gel kontrol, sedangkan pada hari ke-14 pemberian gel jaring laba-laba konsentrasi 2,5% menunjukkan perbedaan yang bermakna antar gel kontrol dan gel jaring laba-laba konsentrasi 5% serta 10%. Penelitian ini membuktikan gel jaring laba-laba konsentrasi 2,5% efektif dalam meningkatkan jumlah fibroblas pada proses penyembuhan luka pascapencabutan gigi pada hari ke-7 maupun hari ke-14.
Abstrak (Inggris)Tooth extraction is an action that results in a wound of soft and hard tissues. Spider webs contain fibroin protein which can stimulate wound healing mediators such as EGF (Epidermal Growth Factor), bFGF (basic Fibroblast Growth Factor), and TGF-β (Transforming Growth Factor- β). The antimicrobial such as phospholipid hydrate and potassium nitrate can help the wound healing process. This study aims to determine the effect of spiderweb gel application on epithelial thickness and the amount of fibroblasts in the wound healing process post tooth extraction. Experimental laboratories study with post test only control group design used 30 male rats divided into 10 groups. The groups were K1 (negative control), K2 (positive control), P1 (2.5% spiderweb gel treatment), P2 (5% spiderweb gel treatment) P3 (10% spiderweb gel treatment) and in each groups divided into 7 and 14 day gel application. Each samples in wound area were given a gel for treatment for 7 and 14 days and after that were made histological preparate of gingiva socket tissue to measure of epithelial thickness by using Image Raster software calibrated with μm unit. The calculation amount of fibroblasts was performed in 5 fields of view representing the cervical, middle, and apical and calculated using Microsoft photos software. The Kruskall Wallis test showed there were no significant differences of epithelial thickness between all groups (p> 0,05), however there were significant differences amount of fibroblasts between groups (p <0.05). Mann-Whitney's post hoc test showed in 7 days there were significant differences between spiderweb gel and control gel application. In 14 days there were significant differences between 2.5% spiderweb gel and control gel also 5% and 10% spiderweb gel. The concluson in this study the 2.5% spiderweb gel effective to increase amount of fibroblast post tooth extraction in wound healing process in 7 and 14 days.
Kata KunciPenyembuhan luka, pascapencabutan gigi, gel jaring laba-laba, ketebalan epitel, jumlah fibroblas.
Nama Pembimbing 1Drs. Priyo Susatyo, M.Si
Nama Pembimbing 2drg. Fanni Kusuma Djati, M.Sc
Tahun2017
Jumlah Halaman17
Page generated in 0.0789 seconds.