View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C112004
Nama MahasiswaDAMAR SATRIAWAN
Judul ArtikelKAJIAN PERAN LUMBUNG PANGAN TERHADAP ALOKASI PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI DALAM UPAYA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (Studi Kasus Pada Lumbung Pangan Amanah Di Desa Adisana Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas)
AbstrakKetahanan pangan adalah terjaminnya akses pangan bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya agar dapat hidup sehat dan beraktivitas. Kewaspadaan pangan harus dibangun, dimulai dari tingkat pemerintahan yang paling rendah yakni desa yang diharapkan nantinya mampu menjamin ketahanan pangan di tingkat desa dan rumah tangga. Petani membutuhkan lembaga pemasaran yang dapat membantu mereka mengatasi masa paceklik atau risiko akibat kegagalan panen. Salah satu alternatif yang bisa diupayakan adalah menghidupkan kembali lumbung pangan pedesaan. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah (1)mengetahui tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani dilihat dari persentase pengeluaran untuk pangan pada rumah tangga petani penerima pinjaman lumbung di Desa Adisana Kecamatan Kebasen, (2)menganalisis pengaruh faktor pendapatan rumah tangga, pendidikan rumah tangga, jumlah tanggungan keluarga, dan jumlah pinjaman lumbung terhadap pengeluaran pangan rumah tangga petani di Desa Adisana Kecamatan Kebasen, (3)mengetahui peran kebijakan lumbung terhadap alokasi pengeluaran rumah tangga petani di Desa Adisana Kecamatan Kebasen. Penelitian dilaksanakan di Lumbung Pangan Amanah Desa Adisana Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas pada Bulan Maret 2017. Metode penilitian yang digunakan adalah metode studi kasus, metode pengambilan sampelnya adalah metode sensus dengan jumlah sampel sebanyak 62 orang petani yang menjadi anggota dan melakukan pinjaman gabah pada periode Desember 2016 pada kelompok Lumbung Pangan Amanah. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pengeluaran pangan, analisis regresi linier berganda, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persentase pengeluaran pangan sebelum mendapatkan pinjaman gabah adalah 48,8 persen dan persentase pengeluaran pangan setelah mendapatkan pinjaman gabah adalah 49,82 persen. Kedua persentase tersebut kurang dari 60 persen, artinya tingkat ketahanan pangan di Desa Adisana dikategorikan sebagai tahan pangan, sehingga adanya Lumbung Pangan Amanah dapat mempertahankan ketahanan pangan rumah tangga petani tersebut, (2)faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran pangan rumah tangga petani adalah pendidikan kepala rumah tangga, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan, dan jumlah pinjaman lumbung yang diterima, (3)peran lumbung pangan mempengaruhi alokasi pengeluaran pangan. Setelah memperoleh pinjaman gabah, pinjaman gabah yang diterima rumah tangga petani dialokasikan untuk pengeluaran pangan berupa komoditas daging sebesar 1,2 persen, umbi-umbian 0,8 persen, dan tembakau 0,7 persen.
Abstrak (Inggris)Food security is ensuring access to food for every individual to meet the needs of his food in order to live healthy and active. Food vigilance must be built, starting from the lowest level of government ie the village which is expected to be able to guarantee food security at village and household level. Farmers need marketing agencies that can help them overcome famine or risk due to crop failure. One possible alternative is to revive a rural food barn. The objectives of this research are (1) to know the level of household food security of the farmers as seen from the percentage of expenditure for food in the household of the lumbung beneficiary in Adisana Village, Kebasen Subdistrict, (2) to analyze the influence of household income factor, household education, Households, and the number of loans to the needs of the farmers in the village of Adisana Kebasen, (3) to know the role of granary policy on the allocation of household expenditure of farmers in Adisana village, Kebasen sub district. The research was carried out at Lumbung Pangan Amanah Adisana Village Kebasen Sub-district of Banyumas Regency in March 2017. The research method used was case study method, the sampling method was census method with 62 samples of farmers who were members and grain loans in the period of December 2016 In Group Lumbung Pangan Amanah. The analysis used in this study is the analysis of food expenditure, multiple linear regression analysis, and descriptive analysis. The results showed that (1) the percentage of food expenditure before getting the grain loan was 48.8 percent and the percentage of food expenditure after getting the grain loan was 49.82 percent. Both percentages are less than 60 percent, meaning that the level of food resilience in Adisana village is categorized as food-resistant, so the existence of Amanah Foodstuff can maintain the food security of the farmer's household, (2) the factors that influence the expenditure of the farmer's household is head education Households, the number of family dependents, income, and the amount of borrowed loans received, (3) the role of the granary affects the allocation of food expenditure. After obtaining a grain loan, grain loans received by farmers' households were allocated for food expenditures in the form of meat commodities by 1.2 percent, 0.8 percent of the crops, and 0.7 percent tobacco.
Kata KunciKetahanan pangan, pengeluaran pangan, lumbung pangan, Banyumas
Nama Pembimbing 1Ir. Tatang Widjojoko, M.P.
Nama Pembimbing 2Ir. Sri Widarni, M.Si.
Tahun2017
Jumlah Halaman2
Page generated in 0.0636 seconds.