View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1G013012
Nama MahasiswaRAMA MURDHANI
Judul ArtikelFaktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dengan Sistem Tumpangsari Ketela Pohon (Manihot utilissima) Di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas
AbstrakKecamatan Kalibagor merupakan daerah penghasil kacang tanah dan ketela pohon yang memiliki potensi cukup baik. Sistem tanam yang digunakan petani dalam bercocok tanam yaitu sistem tumpangsari dan ditanam pada lahan tegalan. Sistem usahatani tumpangsari akan mempengaruhi penerimaan petani dan nantinya akan mempengaruhi pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui besarnya biaya dan pendapatan dari usahatani kacang tanah dengan sistem tumpangsari ketela pohon di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, Mengetahui pengaruh harga benih kacang tanah, jumlah tenaga kerja, biaya pembelian pupuk kandang, biaya pembelian pupuk urea, biaya pembelian pupuk TSP, biaya pembelian pestisida, harga jual kacang tanah, harga jual ketela pohon terhadap pendapatan usahatani kacang tanah dengan sistem tumpangsari ketela pohon pada lahan kering di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Penelitian ini ditentukan secara sengaja atau purposive di Desa Suro dan Desa Srowot Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas pada tanggal 15 Oktober 2016 sampai 20 November 2016. Pengambilan sampel petani kacang tanah dengan sistem tumpangsari ketela pohon menggunakan metode Simple Random Sampling (SRS) diperoleh sampel sebanyak 44 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan penerimaan rata-rata per hektar petani kacang tanah dengan sistem tumpangsari ketela pohon di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas dalam satu musim tanam adalah sebesar Rp46.205.143,81 dengan total biaya produksi rata-rata sebesar Rp21.872.065,05, sehingga pendapatan yang diterima adalah Rp24.333.078,76. Hasil analisis regresi linier berganda, faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dalam berusahatani kacang tanah dengan sistem tumpangsari adalah variabel biaya pembelian pupuk kandang dan harga jual ketela pohon, sedangkan variabel harga benih kacang tanah, jumlah tenaga kerja, biaya pembelian pupuk urea, biaya pembelian pupuk TSP, biaya pestisida dan harga jual kacang tanah berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan petani dalam berusahatani kacang tanah dengan sistem tumpangsari ketela pohon.
Abstrak (Inggris)Kalibagor Sub-district is a producer region of peanut crops and cassava which has a good potential. Cropping system used by farmers in farming is intercropping system were planted on land which is additionally affected by several consideration, one of them is the cost in farming process.Cropping system will affect farmers and will affect farmers’ income. This research aim at: Knowing the cost and income of peanut farming using cassava intercropping system inKalibagor, Banyumas regency, knowing the peanut seed effect, the labor amount, the manurepurchasing cost, the urea fertilizer purchasing cost, the TSP fertilizer purchasing cost, pesticide purchasing cost, peanut selling price, cassava selling price to peanut farming income using cassava intercropping system on dry land in Kalibagor, Banyumas regency. This research was determined purposively in Suro and Srowot village, Kalibagor,Banyumas Regency on October 15, 2016 until November 20, 2016. Sampling of farmer peanut with cassava intercropping system method using Simple Random Sampling (SRS) obtained the sample as many as 44 people. Data analysis used are descriptive analysis, revenues, income and multiple linear regression analysis. The results showed the average income per hectare peanut farmers using cassava intercropping system in Kalibagor, Banyumas regency in one growing season was Rp46.205.143,81 with total average production cost of Rp21.872.065,05, so that income received was Rp24.333.078,76. Multiple linear regression analysis results, factors that significantly affect farmers’ income in peanut farming using intercropping system are the variable manure purchasing cost anda cassava selling price, while the peanut seed variable price, the labor amount, the urea fertilizer purchasing cost, the TSP fertilizer purchasing cost, the pesticide cost and peanut selling price have no influence to farmers income in peanut farming system using cassava intercropping system.
Kata KunciKacang Tanah, Ketela Pohon, Analisis Regresi
Nama Pembimbing 1Ir. Adwi Herry KE, M.P.
Nama Pembimbing 2Ir. Bambang Sumanto, M.Sc.
Tahun2017
Jumlah Halaman104
Page generated in 0.0577 seconds.