View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1A012091
Nama MahasiswaPAMBAREP WISNUWIYANTO
Judul ArtikelHabitus Pengrajin Bata Merah Dalam Menjalankan Ritual Kepungan dan Sesajen Di Desa Kedungwuluh Patikraja Banyumas
AbstrakRitual kepungan dan sesajen berperan penting dalam kegiatan produksi bata merah di Desa Kedungwuluh Kidul, Patikraja, Banyumas. Ritual kepungan dilakukan pada saat memulai usaha dan saat proses pembakaran sedangkan ritual sesajen hanya dilakukan pada saat pembakaran bata merahnya saja. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang ritual kepungan dan sesajen merupakan warisan budaya nenek moyang hasil akulturasi antara kepercayaan animisme dan dinamisme dengan agama Islam Kejawen. Ritual kepungan memiliki makna sebagai ucapan syukur pada leluhur dan Tuhan YME atas berkah penghasilan dari usaha bata merah yang notabene bahan baku berasal dari alam yaitu tanah. Sedangkan ritual sesajen memilliki makna sebagai penolak bala. Dengan kepercayaan Islam Kejawen membuat pengrajin bata merah di Desa Kedungwuluh Kidul dalam setiap tata laku menggunakan ritual tersebut sebagai simbol dari kepercayaan yang dianut. Habitus terdiri dari empat hal diantaranya : pemahaman pengrajin bata merah terbagi menjadi dua kategori yaitu, meyakini sebagai kepercayaan dan sebagai kebiasaan. Kepercayaan meyakini bahwa ritual merupakan kegiatan untuk leluhur. Kebiasaan, melakukan ritual sebagai kegiatan turun temurun saja. Pengetahuan bahwa ritual kepungan dilaksanakan saat memulai usaha dan sesajen dilaksanakan setiap proses produksi. Kebiasaan yaitu ritual tersebut dilakukan berulang-ulang dan perilaku adalah pengrajin bata merah masih menggunakan ritual tersebut dalam kegiatan produksi.
Abstrak (Inggris)Kepungan Ceremony and Sesajen play an important role in red brick production activities in Kedungwuluh Kidul Village. Kepungan Ceremony done at the start of effort and during the burning process while the sesajen ritual are only done at the time of burning red brick only. The result of the research shows that the backgorund of Kepungan Ceremony and Sesajen is the cultural haritage of the ancestors of acculturation between animism and dynamism with the religion of Islam Kejawen. Kepungan Ceremony has a meaning as a thanks giving to the ancestors and God for the blessing of income from red brick business that in fact of raw material comes from nature specifically from soil. While the Sesajen Ceremony have the meaning to avert evil. With the Islam Kejawen beliefs made red brick craftsman in Kedungwuluh Kidul Village in every behavior use the Ceremony as a symbol of belief adopted. Habitus consists of four things including : understanding red brick craftsman are divided into two categories, believes as a belief and as habit. Beliefes believe that ceremony is an activity for the ancestors. Habit, performing ceremony as hereditary activities only. Knowledge that Kepungan Ceremony is carried out when starting a business and Sesajen done when each production process. The habit is that the ritual is performed repeatedly and the behavior is the red brick craftsman still use that ceremony in production activities.
Kata KunciHabitus, Pengrajin Bata Merah, Kearifan Lokal
Nama Pembimbing 1Drs. Muslihudin, M. Si
Nama Pembimbing 2Dr. Ign. Suksmadi S. M, Si
Tahun2017
Jumlah Halaman14
Page generated in 0.056 seconds.