View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1G014050
Nama MahasiswaANNISA NURUL FAZARANI
Judul Artikel“Interpretasi Makna Feminitas dalam Empat Cerpen pada Kumpulan Cerpen Cerita Buat Para Kekasih Karya Agus Noor: “Seorang Wanita & Jus Mangga”, “Pulang”, “L’Abitudine”, dan “Perempuan Berkuteks Merah”
AbstrakPenelitian berjudul “Interpretasi Makna Feminitas dalam Empat Cerpen pada Kumpulan Cerpen Cerita Buat Para Kekasih Karya Agus Noor: “Seorang Wanita & Jus Mangga”, “Pulang”, “L’Abitudine”, dan “Perempuan Berkuteks Merah” dilatarbelakangi oleh pembacaan makna cerpen mengenai keperempuanan atau feminitas yang menggunakan pendekatan teori Semiotika model Roland Barthes. Penggunaan teori semiotika model Roland Barthes ini bertujuan untuk menemukan pemaknaan feminitas terhadap cerpen-cerpen Agus Noor. Agus Noor dalam karyanya selalu membawakan garis tema perempuan sebagai pengarang laki-laki. Perempuan kemudian tidak bisa terlepas dari bagaimana sudut pandang laki-laki menafsirkan tentang bentuk feminin yang melekat pada tubuh perempuan. Feminitas kemudian lahir dari budaya patriarki yang membentuk segala hal yang berkaitan dengannya. Dengan melakukan pembacaan makna menggunakan lima kode Barthes, empat cerpen dari kumpulan cerpen Cerita Buat Para Kekasih ditempatkan sebagai makna feminitas baru yang kemudian diterima pembaca sebagai kenyataan dalam dunia modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini mengungkapkan tanda dan makna feminitas lewat pembacaan teori semiotika model Roland Barthes, yakni melalui lima kode Barthes (kode semik, kode simbolik, kode hermeneutik, kode aksi, dan kode budaya). Data penelitian berupa leksia-leksia yang terdapat dalam kumpulan cerpen “Cerita Buat Para Kekasih” yang diterbitkan oleh Gramedia. Data diperoleh melalui teknik baca, catat, dan dikelompokkan. Data hasil penelitian berupa leksia kemudian dianalisis dengan teori lima kode barthes dan feminitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa feminitas terbagi berdasarkan fisik (cantik dan anggun), psikis (dilihat melalui sifat (pendendam, berbahaya, mudah panik, pintar menyembunyikan rahasia, dan membangkitkan gairah), dan religiusitas), dan pekerjaan (Ibu rumah tangga dan pelacur). Feminitas tersebut didapatkan melalui permasalahan dari tokoh utama perempuan, tokoh perempuan sampingan, dan tokoh laki-laki yang berhubungan dengan tokoh perempuan. Permasalahan tersebut meliputi perselingkuhan, pengkhianatan, dan kekerasan dalam rumah tangga. Kemudian garis tema perempuan dalam cerpen-cerpen ini merupakan representasi perempuan modern, terlihat dari ketidakbahagiaan dalam hubungan pernikahan, menolak untuk menikah, kecantikan berkaitan erat dengan erotisme, melakukan seks tanpa hubungan pernikahan, lelaki menjadi objek pemuas nafsu perempuan, dan pembalasan dendam yang dilakukan oleh tokoh perempuan
Abstrak (Inggris)The research entitled “Interpretation of Feminism Meanings contained in Four of the Short Stories Collection Cerita Buat Para Kekasih written by Agus Noor, consisting of “Seorang Wanita & Jus Mangga”, “Pulang”, “L’Abitudine”, and “Perempuan Berkuteks Merah” has the background of understanding the feminism meanings contained in the short stories analyzed through a semiotic theoretical approach of Roland Barthes’s models. The seniotic theory of Roland Barthes’s models is employed to figure out the feminism meanings contained in the short stories written by Agus Noor. Although he is a male author, Agus Noor’s writings mostly talk about women which obviously may not be separated from the men’s points of view in interpreting the feminism form attached to the women’s body. Feminism is raised from the patriarchal cultures which then form various related matters. By understanding the Feminism meanings using Barthe’s five codes, those four of short stories collection Cerita Buat Para Kekasih are considered having new feminism meanings which are taken by the readers as realities in the modern world. The research employs a descriptive-qualitative method focusing on examining the feminism signs and meanings through understanding the semiotic theory of Roland Barthes’s models through Barthes’s five codes (semantic, symbolic, hermeneutic, proaretic, and cultural code). The data are in the forms of lexias contained in the short stories collection Cerita Buat Para Kekasih published by Gramedia and obtained trhough reading, writing, and classification. The result which are in the forms of lexias are then analyzed using Barthes’s five codes and feminism theory. The results show that feminism is classified based on physical (beautiful and elegant), psychological (seen trough the characteristic [vengeful, destructive, panic easily, good at keeping secrets and arising lusts], religiosity, and occupation [house wife and prostitute]. The feminism is obtained from varoius problems experienced by the main female characters, secondary female characters, and male characters related to the female characters. The problems include affairs, deceits, and domestic violence. The theme line of women in these short stories is the representation of modern women, shown from their unhappiness in marriage, refusal to get married, beauty which is closely related to erotcism, having sexual intercourse without marriage, men as object to satisfy the women’s lusts, and avanges committed by the female characters.
Kata KunciCerpen, Semiotika, Roland Barthes, Leksia, Feminitas, Erotisme.
Nama Pembimbing 1Dra. Roch Widjatini, M.Si
Nama Pembimbing 2Dra. Sri Nani Hari Yanti, M.Hum.
Tahun2018
Jumlah Halaman93
Page generated in 0.0469 seconds.