View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1C008036
Nama MahasiswaENDRI YULISTIKA
Judul ArtikelPola Komunikasi Keluarga Buruh Migran Perempuan (Studi tentang Relasi Gender terhadap Pola Asuh Anak Pada Keluarga Buruh Migran Perempuan di Desa Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap)
AbstrakAbstrak Permasalahan ekonomi disinyalir sebagai salah satu penyebab perempuan yang berstatus istri bekerja di luar negeri.Migrasi ketenagakerjaan yang berimplikasi kepada keluarga idealnya menjadi salah satu fokus yang direncanakan seperti pengelolaan keuangan, pengasuhan anak dan pembagian wewenang selama salah satu anggota keluarga bekerja di luar negeri patut diperhatikan. Penelitian berjudul Pola Komunikasi Keluarga Buruh Migran Perempuan (Studi tentang Relasi Gender terhadap Pola Asuh Anak Pada Keluarga Buruh Migran Perempuan di Desa Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap) ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga buruh migran menyangkut pola asuh anak dan untuk mengetahui polarelasi gender dalam pengasuhan anak pada keluarga buruh migran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paparan yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di Desa Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Sasaran utama penelitian ini adalah para istri yang pernah menjadi buruh migran perempuan yaitu empat istri keluarga buruh migran. Sasaran pendukungnya adalah keluarga luas buruh migran. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan informan, observasi dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang dipakai adalah model analisis interaktif dan analisis Harvard. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi yang ada dalam keluarga buruh migran perempuan ini adalah pola komunikasi persamaan dan seimbang terpisah. Pola komunikasi ini mengarah pada persamaan hubungan tetap terjaga, namun dalam pola ini tiap orang memegang kontrol atau kekuasaan dalam bidangnya masing-masing. Hal tersebut disebabkan secara alami, suami tidak dapat menggantikan posisi istri selama menjadi buruh migran. Pola komunikasi persaaman merupakan pola komunikasi yang ideal dalam keluarga yang mana tidak adanya batasan kekuasaan dalam keluarga. Relasi gender dalam pengasuhan anak pada keluarga buruh migran perempuan masih sangat terlihat dominasi perempuan dalam pengasuhan anak. Mayoritas keluarga buruh migran perempuan menyerahkan pengasuhan anak pada keluarga luasnya yang masih dalam area perempuan. Suami masih pada koridornya yaitu bekerja di luar rumah. Hal tersebut disebabkan karena munculnya permasalahan ketika suami harus menjalankan peran ganda dalam keluarga. Kurangnya komunikasi yang efektif antara istri dan suami selama istri menjadi buruh migran merupakan alasan yang paling mendasar pada rapuhnya kondisi anak. Menjaga hubungan yang interaktif antara suami dan istri menjadi solusi agar anak merasa tetap mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Selain itu juga perlunya kesadaran dari pihak suami untuk dapat membagi waktu guna memperhatikan perkembangan anak.
Abstrak (Inggris)Abstract Economic problem usually is considered as one of the factors that triggers woman who has marital status as wife to work overseas. Work-related migration often yield some implication toward the family, such as financial management, as well as upbringing children while one of the family member work overseas is an important thing to be considered. The research is entitled Pattern of Communication in migrant worker family: review from Gender relation Aspect (study of pattern in upbringing children on family of female migrant worker in Binangun village, Binangun District, Cilacap Regency). The aim of the research itself is to know the pattern of communication in migrant worker family regarding to the pattern in upbringing children and to find out the pattern of gender relation in upbringing children on migrant worker family. The method of research used is descriptive qualitative, and the location of the research is in Binangun village, Binangun District, Cilacap Regency. The main subjects of the research are 4 wives who used to be migrant worker, as for the supplementary subjects are the distant relatives of the migrant workers. The data are acquired by interview with the informant, observation, and documentation. The sampling method is purposive sampling, as for the technique of data analysis used in interactive analysis and Harvard analysis model. The result of the research shows that the pattern of communication in the female migrant worker family is equality pattern and pattern of equal-separate communication. This pattern of communication upheld the equality in marital relationship, but each person has control or power in his/her own specialty. This pattern naturally occurred as the husband could not replace the wife’s position while the wife is away as migrant worker. Gender relation in upbringing children in the female migrant worker family apparently showed female domination in upbringing children. Majority of the female migrant worker family relied on to the female distant relatives in upbringing their children as the husband still in his area of control, working outside the house. This kind of things happened since there would be problems when the husband had to do multiple roles in the family. The lack of effective communication between husband and wife while the latter is working as migrant worker actually is the main cause on why their children grow up in a fragile condition. Keeping a constant an intense communication between husband and wife came up as the way out in order to make the children have the feeling of being cared by their parent. Another solution is to provide a great deal of time from the husband to give his attention in nurturing and raising children as well as the children development it self.
Kata KunciPola Komunikasi, Relasi Gender, Keluarga Buruh Migran
Nama Pembimbing 1Mite Setiansah
Nama Pembimbing 2Sri Pangestuti
Tahun2012
Jumlah Halaman9
Page generated in 0.0633 seconds.