View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)G1A009132
Nama MahasiswaFAUZIAH RIZKI ISMAULIDIYA
Judul ArtikelPERBEDAAN LUAS AREA KAPILER GLOMERULUS GINJAL TIKUS MODEL DIABETIK PADA PEMBERIAN METFORMIN DAN EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA
AbstrakABSTRAK Latar Belakang:Tingginya prevalensi diabetes mellitus (DM) diiringi dengan tingginya komplikasi DM. Hiperglikemia pada DM menyebabkan peningkatan stres oksidatif di glomerulus sehingga terjadi hipertrofi pada glomerulus. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. (PM)) diketahui memiliki efek antihiperglikemik, antioksidan, dan antiinflamasi sehingga dapat mencegah kerusakan pada glomerulus. Tujuan:Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan luas area kapiler glomerulus ginjal tikus model diabetik pada pemberian metformin dan ekstrak daging buah mahkota dewa. Metode:Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley yang berusia 2-3 bulan,berat badan 150-250 gram. Tikus dibagi secara acak kedalam 5 kelompok (5 ekor perkelompok) yaitu : kelompok I(tikus normal),kelompok II(tikus diabetik), kelompok III(tikus diabetik+metformin 100 mg/kgbb), kelompok IV(tikus diabetik+ekstrak methanol PM 250 mg/kgbb) dan kelompok V(tikus diabetik+ekstrak air PM 250 mg/kgbb). Induksi DM dilakukan dengan menggunakan aloksan dosis 150 mg/kgbb secara intraperitoneal. Perlakuan berlangsung selama 21 hari. Tikus diterminasi pada hari ke 22 untuk diambil ginjalnya kemudian dibuat sediaan dengan pewarnaan HE. Pengukuran luas area kapiler glomerulus dilakukan dengan software Cell Sense Standard®. Hasil:Uji ANOVA dilanjutkan uji PostHoc LSD menunjukkan bahwa kelompok mahkota dewa dan metformin memiliki luas area kapiler glomerulus yang lebih rendah dibandingkan kelompok diabetik (p<0,05), namun diantara keduanya tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05). Kesimpulan:Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan luas area kapiler glomerulus ginjal tikus model diabetik pada pemberian metformin dan ekstrak daging buah mahkota dewa.
Abstrak (Inggris)ABSTRACT Background: Higher prevalence of diabetes mellitus will be followed by higher complications of diabetes mellitus. Hyperglicemia causes increasing oxidative stress in the glomerulus and furthermore hypertrophy of the glomerulus. Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. (PM) is known to have antihyperglycemic, antioxidant and anti-inflamatory activites which can prevent further damage of glomerulus. Objective: This study aim was to find the differences of glomerular capillaries width area in the rat model of diabetic between the administration of metformin and pericarp extract of Phaleria macrocarpa. Methods: 25 male albino rats (Sprague Dawley), 2-3 months aged, 150-250 grams weight were randomly devided into five groups(of 5 each): Group I (normal rats), group II (diabetic rats), group III (diabetic rats+metformin 100 mg/kgBW), group IV (diabetic rats+methanolic extract PM 250 mg/kgBW) and group V (diabetic rats+water extract PM 250 mg/kgBW). Diabetic was induced by single dose alloxan 150 mg/kgBW intraperitoneal. The treatments given for 21 days. Rats were sacrificed at day 22 and renal tissue was taken to be processed into histological section stained with Hematoksilin Eosin. Measurement of glomerular capillary was done by using software CellSense Standard®. Results: ANOVA analysis followed by PostHoc LSD showed that PM extract group and metformin group had lower glomerular capillary width areas than diabetic group (p<0.05), but no difference between PM extraxt group and metformin group (p>0.05). Conclusion: The result indicate that glomerular capillaries width area of PM group and metformin group were lower than diabetic group.
Kata Kuncidiabetes mellitus, mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), metformin, luas area kapiler glomerulus
Nama Pembimbing 1dr. Evy Sulistyoningrum, M.Sc
Nama Pembimbing 2dr. Mustofa, M.Sc
Tahun2013
Jumlah Halaman7
Page generated in 0.054 seconds.