View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)G1A009043
Nama MahasiswaRAHAJENG PUSPITANINGRUM
Judul ArtikelPERBEDAAN JUMLAH SEL INFLAMASI PADA USAPAN MUKOSA HIDUNG MAHASISWA PEROKOK DAN NON PEROKOK
AbstrakHidung merupakan penyaring dan pertahanan lini pertama terhadap zat-zat berbahaya yang masuk bersama udara pernapasan.Asap rokok mempunyai potensi toksik yang lebih tinggi dibandingkan dengan polutan lain, pajanan asap rokok menyebabkan kelainan pada mukosa dan infiltrasi sel-sel inflamasi pada mukosa hidung. Peradangan pada perokok ditunjukkan dengan peningkatan jumlah leukosit seperti neutrofil, monosit dan limfosit. Pengambilan spesimen sel inflamasi diambil dengan usapan mukosa hidung menggunakan kapas lidi.Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui perbedaan rerata jumlah sel inflamasi pada usapan mukosa hidung mahasiswa perokok dan non perokok. Metode Penelitian yang dipakai adalah analitik observasioanal Cross Sectional. Status merokok ditentukan berdasarkan kuesioner dan daftar pertanyaan, dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu perokok dan non perokok.Jumlah sampel 72 orang, 36 orang perokok dan 36 orang non perokok. Pengambilan spesimen dengan usapan mukosa hidung menggunakan lidi kapas, kemudian spesimen dilakukan pewarnaan papanicolaudan dibaca dibawah mikroskop dengan pembesaran 400x pada 10 lapang pandang. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna jumlah sel monosit, limfosit, basofil, dan neutrofil pada usapan mukosa hidung mahasiswa perokok dan non perokok (p>0,05). Jumlah sel monosit dan limfosit pada perokok menunjukan nilai yang lebih tinggi dibandingkan non perokok.
Abstrak (Inggris)Nose is a filter and first defense againsts harmful substances whichenter with air breathing. Cigarette smoke has a higher toxic potential compared byother pollutants, the exposure of cigarette smoke causes abnormalities in the mucosa and infiltration of inflammatory cells into nasal mucosa. Inflammation in smokers is indicated by increased number of leukocytes such as neutrophils, monocytes and lymphocytes. Inflammatory cell specimens can be taken from nasal mucosa using a cotton swab stick. To determine the mean difference of inflammatory cells in smeared nasal mucosa between smokers and non-smokers students. The research methods is used Cross Sectional. Smoking status was determined by questionnaire and a list of questions, grouped into 2 groups, namely smokers and non-smokers students. Number of sample was 72 students, 36 smokers and 36 non-smokers.Specimens with were gotten from swabbing the nasal mucosa with cotton sticks, staining the specimen carried pappanicolau, thenobserving under a microscope with 400x magnification on 10 fields of view.There was no significant difference in the number of monocytes, lymphocytes, basophils, and neutrophils in smeared nasal mucosa between smokers and non-smokers student (p>0.05).Jumlah sel monosit dan limfosit pada perokok menunjukan nilai yang lebih tinggi dibandingkan non perokok. The number of monocytes and lymphocytes in smokers showed higher values than non-smokers.
Kata Kuncisel inflamasi, usapan mukosa hidung,perokok, non perokok, pewarnaan pappanicolaou
Nama Pembimbing 1dr. Anton Budhi Darmawan, Sp.THT,M.Kes
Nama Pembimbing 2dr. Hidayat Sulistyo, Sp.PA, M.Si, Med
Tahun2013
Jumlah Halaman9
Page generated in 0.0708 seconds.