View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)I1C006015
Nama MahasiswaALFIAN AZIZ
Judul ArtikelGEOLOGI DAN ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI TAPAK DAERAH SUMAMPIR DAN SEKITARNYA, KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH
AbstrakStudi lingkungan pengendapan dilakukan di daerah Sumampir dan sekitarnya, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dimana menurut geologi regional lembar Pekalongan dan Banjarnegara (Condon dkk. 1996), daerah ini didominasi oleh Satuan Formasi Tapak dan Formasi Kalibiuk dengan batuan dominan batupasir dan batulempung. yang menurut peneliti terdahulu (Munir, 2009) daerah ini merupakan daerah dengan hubungan stratigrafi yang selaras menjemari, karena itulah penulis ingin membuktikannya dengan metode lingkungan pengendapan dan metode penentuan umur. Pengamatan lapangan meliputi pengamatan: ciri litologi, struktur sedimen, pengukuran penampang stratigrafi serta kandungan makro fosil. Pengamatan laboratorium juga dilakukan, yaitu dengan analisis foraminifera planktonik dan bentonik juga analisis moluska untuk penentuan lingkungan pengendapan dan penentuan apakah menjemari atau lainnya. Formasi Tapak Satuan Batupasir-Batulempung, lingkungan pengendapan satuan ini didapatkan dari data kemelimpahan dan keanekaragaman fosil foraminifera bentonik (Tabel 1) seperti, Ammonia beccarii (Linne), Robolus sp. (Cushman), dan Quinqueloculina tenagos (Cushman). Kelimpahan foraminifera bentonik tersebut menunjukkan bahwa lingkungan pengendapannya neritik dalam/tepi (klasifikasi Tipsword dkk, 1966), dengan umur Pliosen Awal (N18-19). Satuan ini juga dijumpai fosil moluska yang utuh, diantaranya Dentalium sp., Naticarius alapapiloinis, Mitrela burchanti, dimana semua moluska tersebut hidup di daerah tidal zone. Dari data yang telah didapat, disimpulkan bahwa hubungan stratigrafi daerah ini adalah berubah fasies. Kata kunci : .Rembang, lingkungan pengendapan, Formasi Tapak, neritik tepi, tidal zone
Abstrak (Inggris)Studies conducted depositional environment in the Sumampir and surrounding, Purbalingga, Central Java, which according to regional geological sheet Pekalongan and Banjarnegara (Condon et al., 1996), the area is dominated by the Unit Tapak Formation and Kalibiuk Formation with dominant rock sandstone and mudstone. which, according to previous research (Munir, 2009) region is a region that is consistent with the stratigraphic relationships menjemari, because the author wanted to prove that the method of determining the age and depositional environment. Field observations include observations: characteristics of lithology, sedimentary structures, stratigraphic cross-section measurements and macro-fossil content. Laboratory observations also conducted, by analysis of planktonic foraminifera and mollusks bentonik an analysis for the determination of depositional environment and determining whether menjemari or other. Tapak Formation Sandstone-mudstone unit, this unit depositional environment of the data obtained abundance and diversity of fossil foraminifera bentonik (Table 1) as, Ammonia beccarii (Linne), Robolus sp. (Cushman), and Quinqueloculina tenagos (Cushman). The abundance of foraminifera bentonik shows that the deposition neritik in / edge (classification Tipsword et al, 1966), the Early Pliocene age (N18-19). This unit also found that intact fossil mollusks, such as Dentalium sp., Naticarius alapapiloinis, Mitrela burchanti, where all these molluscs living in the tidal zone. From the data that has been obtained, it was concluded that the relationship is changing regional stratigraphic facies. Keywords : Rembang, Tapak Formation, depositional environment, neritic inner, tidal zone.
Kata KunciRembang, lingkungan pengendapan, Formasi Tapak, neritik tepi, tidal zone
Nama Pembimbing 1Dr. Aswan S.T., M.T
Nama Pembimbing 2Drs. Gentur Waluyo M.Si.
Tahun2013
Jumlah Halaman14
Page generated in 0.0576 seconds.