View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)E1A008156
Nama MahasiswaNURVITA DEWI
Judul ArtikelKEKUATAN TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN (Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Nomor 129/Pid.B/2011/PN.Pwt)
AbstrakAbstraksi Putusan Nomor 129/Pid.B/2011/PN.Pwt dengan kasus “Pencurian Dengan Pemberatan” dalam proses pemeriksaan saksi, saksi yang dihadirkan dan memberikan keterangan tidak memenuhi syarat materiil sebagai seorang saksi seperti yang tercantum dalam Pasal 1 ayat 27 KUHAP, saksi hanya memperoleh informasi dari cerita-cerita orang lain. Selain itu Majelis Hakim juga mempertimbangkan barang bukti yang telah diperiksa dan dihadirkan di persidangan serta alat bukti sah, dari uraian tersebut Sehingga peneliti tertarik mengambil judul “KEKUATAN TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN (Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Nomor 129/Pid.B/2011/PN.Pwt) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “pertimbangan hakim menghadirkan saksi De Auditu dalam Putusan Nomor 129/Pid.B/2011/PN” dan untuk mengetahui “kekuatan testimonium de auditu dalam proses pembuktian Putusan Nomor 129/Pid.B/2011/PN.Pwt”. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif, Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data sekunder, data tersebut disusun secara sistematis dan analisis data dilakukan dengan metode normatif kualitatif. Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa keterangan saksi de auditu atau Testimonium de auditu yang diajukan dalam persidangan itu tidak mempunyai nilai kekuatan, karena tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam unsur-unsur Pasal 1 ayat (27) KUHAP tentang keterangan saksi yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya. Namun demikian keterangan saksi de auditu perlu juga didengar oleh hakim dalam hal pemeriksaan perkara dalam persidangan, meskipun tak mempunyai nilai sebagai bukti kesaksian, tetapi keterangan seperti ini tidak dapat selalu dikesampingkan begitu saja, karena dapat memperkuat keyakinan hakim yang bersumber kepada dua alat bukti lain dan berguna untuk menyusun suatu rangkaian pembuktian terhadap terdakwa. Kemudian dasar pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan Putusan Nomor: 129/Pid.B/2011/PN.Pwt. yaitu telah terbukti dan terpenuhinya Unsur-unsur yang terdapat dalam dakwaan primair oleh Jaksa Penuntut Umum yaitu unsur “ Barang siapa, Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, Dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, Dengan jalan membongkar, memecah atau memanjat atau dengan jalan memakai kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu “ ditambah dengan keterangan terdakwa yang membenarkan semua keterangan saksi dalam persidangan, yang ternyata satu dan lainnya saling berhubungan, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan menjadi fakta-fakta yang tetap. KATA KUNCI = Kekuatan Pembuktian Saksi De auditu
Abstrak (Inggris)Abstraction Decision Number 129/Pid.B/2011/PN.Pwt the case of "theft by weighting" in the process of examination of witnesses, presented witnesses and give testimony does not qualify as a material witness as stated in Article 1, paragraph 27 Criminal Code, only witness obtain information from other people's stories. Besides the judges also consider the evidence that has been examined and presented in court and legal evidence, from the description so that researchers interested in taking the title "testimonium DE FORCE IN CRIME AUDITU theft by weighting (Judicial Review Of Decision Number 129/Pid.B / 2011/PN.Pwt) The purpose of this study was to determine the "consideration of judges and witnesses De Auditu in Decision No. 129/Pid.B/2011/PN" and to find "strength testimonium de auditu in the process of proving the Decision Number 129/Pid.B/2011/PN.Pwt ". The method used in this research is the normative juridical approach, the specification of descriptive research, in this study the data sources used are secondary data, the data is systematically arranged and conducted data analysis with qualitative normative methods. The results of the research that has been done, that the statements of witnesses de auditu or testimonium de auditu presented at trial did not have the strength value, because it does not fit with what is contained in the elements of Article 1 (27) Criminal Code of witness testimony that he heard himself , he saw himself and his own experience by saying the reason of his knowledge. Nevertheless de auditu witness should also be heard by the judge in the case of proceedings in the trial, although it did not have any value as evidence testimony, but such information can not always be dismissed, because it reinforces the belief that the judge comes to the two other pieces of evidence and useful to draw up a series of proof to the defendant. Then the basic legal considerations judges in dropping Decision Number: 129/Pid.B/2011/PN.Pwt. that has been proven and the fulfillment elements contained in the primary charges by the prosecutor that the element "Whoever, Taking goods things, wholly or partially belongs to another person with the intent to unlawfully possessed, Performed by two or more persons with allied , By the way disassemble, break down or climb or by using false keys, command post false or counterfeit clothing "coupled with the defendant's statement that justifies all the witnesses in the trial, which was linked to one another, so it can be concluded and a fact- fact remains. KEYWORDS = Strength of Proof Witnesses De auditu
Kata KunciKekuatan Pembuktian Saksi De auditu
Nama Pembimbing 1Dr.Hibnu Nugroho, S.H.,M.H
Nama Pembimbing 2Pranoto, S.H.,M.H
Tahun2013
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0675 seconds.