View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)I1B005050
Nama MahasiswaARIF DHIAKSA
Judul ArtikelKAJIAN KEHILANGAN AIR PADA WILAYAH PELAYANAN PDAM (Studi Kasus PDAM Kabupaten Banjarnegara)
AbstrakKehilangan air pada sistem jaringan distribusi PDAM Kabupaten Banjarnegara tahun 2012 adalah 33,65%, padahal kehilangan air yang masih dianggap normal menurut Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sebesar 18%-20%. Untuk itu, diperlukan suatu pengendalian kehilangan air pada wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Banjarnegara. Kehilangan air dapat disebabkan oleh faktor fisik dan non fisik. Kehilangan air secara fisik diakibatkan oleh faktor-faktor teknis pada sistem perpipaan. Sedangkan kehilangan air non fisik disebabkan oleh faktor-faktor non teknis. Kajian kehilangan air menggunakan data primer dan data penelitian lapangan. Dari perhitungan data primer diketahui bahwa wilayah yang menyumbangkan kehilangan air terbesar adalah wilayah Purwanegara/Mandiraja sebesar 37,32%. Penelitian lapangan dilakukan pada area pilot project. Setelah dilakukan penelitian pada area pilot project sebanyak 122 sampel ditemukan faktor-faktor penyebab kehilangan air yaitu, meteran tidak dapat diakses sebesar 11,48%, meteran rusak dan tidak dapat dibaca 4,1%, dan meteran tidak terdata sebanyak 4,92%, dan terdapat 11,48% kesalahan pencatatan penggolongan kelas pelanggan. Pada penelitian di lapangan, pemakaian air dari 122 sampel yang sudah dikonversi dalam 30 hari adalah 1921,36m3, sementara rata-rata pemakaian air pada tahun 2012 menurut data yang tercatat di PDAM adalah 1807m3. Ini berarti ada potensi kehilangan air sebesar 114,36m3 atau 5,95%.
Abstrak (Inggris)Water loss in the distribution network system of PDAM of Banjarnegara Regency in 2012 is 33.65%, whereas, according to the Public Works Department, water loss will be assumed as normal if it is around 18 % - 20 %. Therefore, there was needed a control of water loss. Water loss can be caused by physical and non physical factors. In physical way, it can be caused from technical factors on the plumbing system. But in the non physical, it is caused by non technical factors. The study of water loss used primer data and field collecting data. From the calculation of the primer data, it was known that the area which rendered the most water loss is Purwanegara/Mandiraja area, that was 37.32%. The field research was done in the project pilot area. After doing the research in the project pilot area to the 122 samples, there found the causes of water loss, those were, the water flow meter could not be accessed (11.48%), water flow meter was broken and could not be read (4.1%), the water flow meter was not encoded (4.92 %), and there were 11,48 % error in writing the grouping of customers classes. In the field study, the use of water from 122 samples which had been conversed in 30 days were 1921. 36 m3, while the average of the use of water in 2012 based on the written data in PDAM is 1807 m3. It meant that there was a potential water loss as big as 114.36 m3 or 5.95 %.
Kata Kuncipengendalian kehilangan air, kehilangan air, sistem distribusi, PDAM Kabupaten Banjarnegara
Nama Pembimbing 1Dr. Eng. Purwanto Bekti S
Nama Pembimbing 2Sanidhiya Nika P, S.T., M.T.
Tahun2013
Jumlah Halaman13
Page generated in 0.0555 seconds.