View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)D1E009078
Nama MahasiswaMUHAMMAD RAYHAN
Judul ArtikelFERMENTASI AMPAS TEBU (Bagasse) MENGGUNAKAN Phanerochaete chrysosporium SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK SECARA in vitro
AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh taraf Phanerochaete chrysosporium pada fermentasi ampas tebu (Bagasse) terhadap tingkat kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pakan. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah pakan yang terdiri dari ampas tebu dan konsentrat dengan imbangan 40:60, cairan rumen sapi dari sapi yang dipotong. Konsentrat tersusun dari 28% bungkil kelapa, 30% dedak halus, 1% garam dan 1% kapur (CaCO3). Penelitian disusun menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pakan perlakuan adalah P0 : Pakan yang mengandung ampas tebu tanpa fermentasi (Phanerochaete chrysosporium 0 gram). P1, P2, P3 : pakan yang mengandung ampas tebu (bagasse) 5 g, 10 g, dan 15 g/kg BK ampas tebu. Parameter yang ukur dalam penelitian ini meliputi kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi menggunakan Phanerochaete chrysosporium memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering secara linier dengan persamaan Y = 0,6792X + 35.418, (r2= 0,96). Demikian pula terhadap kecernaan bahan organik juga berpengaruh secara linier dengan persamaan Y = 0,746X + 24.422, (r2= 0,94). Kesimpulan dari penelitian yaitu sampai taraf 15% (15 g/kg BK) fermentasi ampas tebu (bagasse) menggunakan Phanerochaete chrysosporium menunjukkan kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan masih meningkat.
Abstrak (Inggris)This research was conducted to investigate the influence of Phanerochaete chrysosporium against granting adequate level of dry matter digestibility (DMD) and organic matter digestibility (OMD) of feed based sugarcane (Bagasse). The materials used in this research were sugarcane bagasse and concentrate with ratio of 40 : 60, and rumen fluid of beef cattle that had been slaughtered. The concentrate composed of 28% coconut meal, 20% rice bran, 1% salt and 1% lime stone (CaCO3). This research was conducted experimentally using Completly Random Design (CRD) with 4 treatments and 5 replicates. The treatments were P0: Feed contained sugarcane bagasse without fermentation, P1, P2, P3 : Feed contained sugarcane bagasse 5 g, 10 g, and 15 g of Phanerochaete chrysosporium (g/kg DM). The results of this research showed that the treatments (Phanerochaete chrysosporium fermentation) had significant (P<0.05) effect on the digestibility of dry matter (DMD) and organic matter digestibility (OMD) were liniear with equation Y = 0,6792X + 35.418, (r2= 0.96) and Y = 0,746X + 24.422, (r2= 0.94) respetivelly. The conclusion of this study was until the level of Phanerochaete chrysosporium 15% (15 g/kg) in the fermentation sugarcane bagasse, steal level digestibilities of dry matter (DMD) and organic matter (OMD) increased.
Kata KunciAmpas tebu, fermentasi, Phanerochaete chrysosporium, kecernaan bahan kering (KBK) dan kecernaan bahan organik (KBO)
Nama Pembimbing 1Dr. Ir. Wardhana Suryapratama, MS
Nama Pembimbing 2Ir. Tri Rahardjo Sutardi, SU
Tahun2013
Jumlah Halaman7
Page generated in 0.052 seconds.