View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C007075
Nama MahasiswaAPRIANI PANJAITAN
Judul ArtikelAnalisis Marjin Pemasaran Krisan (Kasus Pada UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong) Kebon Jeruk Jakarta Barat.
AbstrakKrisan adalah salah satu jenis bunga potong yang terkenal di Indonesia dan di dunia. Pasar bunga di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong ini merupakan pasar bunga terbesar di Asia Tenggara dan terlengkap. Tujuanpenelitianadalahuntukmenjelaskan saluran pemasaran, besarnya marjin pemasaran, besarnya bagian keuntungan yang diterima oleh pedagang dan fluktuasi harga bunga potong krisan di UPT pusat promosi dan pemasaran hasil pertanian dan hasil hutan Rawabelong.Metodepenelitianyangdigunakanadalahmetodesurvei. Penelitian dilakukan pada bulan oktober sampai dengan desember 2011. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa ada tiga macam saluran pemasaran krisandi UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong, yaitu: I (krisan PT) Pedagang pengumpulsupplier pedagang Rawabelong  Hotel/Restoran, I(krisan standart) Pedagang pengumpulsupplier pedagang Rawabelong konsumen, dan II (krisan standart) Pedagang pengumpulsupplier pedagang Rawabelong pedagang pengecer konsumen. Marjin pemasaran krisan PTsebesar Rp 10.033,00 per ikat dan saluran pemasaran kedua dan ketiga untuk krisan standart sebesar Rp 6.470,00 per ikat dan Rp 9.886,00 per ikat. Profit margin yang diterima supplier pada saluran pemasaran pertama (krisan PT) sebesar 22,85 persen, saluran pertama dan kedua (krisan standart) sebesar 17,15 persen. Profit margin yang diterima pedagang Rawabelong pada saluran pemasaran pertama (krisan PT) sebesar 21,35 persen, saluran pertama dan kedua (krisan standart) sebesar 16,37 persen dan 17,03 persen. Pedagang pengecer mendapat profit marjin 12,60 persen pada saluran II krisan standart. Hasil analisis deskriftip fluktuasi harga untuk bunga krisan rendah terutama pada krisan PT.
Abstrak (Inggris) Chrysanthemum, is one type of cut flowers are popular in Indonesia and in the world. Market flowers in UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong is the largest in Southeast Asia and complete. This research is aimed to explain marketing channels, the magnitude of marketing margins, the amount of the profits earned by traders and price fluctuations of chrysanthemum cut flowers in the UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong. Researchmethodusedwassurveymethod. Researchwasconductedon October until December.Theresultofanalysisshowedthat three kinds of marketing chrysanthemums channels in UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Rawabelong, that is: I (chrysanthemum PT) Merchantscollecting supplierRawabelong merchantsHotel / Restaurant, I (standard chrysanthemums) Trader collectorsupplierRawabelong merchant customers, and II (standard chrysanthemums) Trader collectorsupplierRawabelong merchant retailersconsumers. Chrysanthemum PT marketing margin was Rp 10033,00 per bundle and the second and third marketing channel for standard chrysanthemums Rp 6470,00 and Rp 9886,00 per bundle.Supplier profit margins earned on the first marketing channels (chrysanthemum PT) of 22,85 percent, the first and second channels (standard chrysanthemums) of 17,15 percent.Profit margins earned on Rawabelong merchant marketing channels first (chrysanthemum PT) of 21,35 percent, the first and second channels (standard chrysanthemums) of 16.37 percent and 17,03 percent.Retailers got a 12,60 percent profit margin on the line II standard chrysanthemums.The analysis deskriftip price fluctuations is low for chrysanthemum especially on chrysanthemum PT.
Kata KunciKata kunci : Krisan, Marjin, Pemasaran, Hortikultura, Kebon Jeruk.
Nama Pembimbing 1Dr.Ir.Suyono, M.S
Nama Pembimbing 2Ir. Bambang Sumanto, M.Si
Tahun2013
Jumlah Halaman14
Page generated in 0.0522 seconds.