View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C007026
Nama MahasiswaANANTI MEGA SARI
Judul ArtikelKeuntungan dan Skala Usaha Perajin Keripik Pisang di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas
AbstrakPisang merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di Indonesia. Pengolahan pisang menjadi keripik pisang dapat meningkatkan nilai tambah dan menambah pendapatan perajin keripik pisang di Kecamatan Cilongok. Usaha keripik pisang termasuk industri pangan berskala kecil. Industri kecil dikenal sebagai penggerak roda perekonomian dan pemberdayaan masyarakat pedesaan. Perajin menjalankan usaha selayaknya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal. Harga faktor-faktor produksi yang berubah-ubah, perajin yang kurang mampu dlam mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan tepat dan kurangnya pengetahuan perajin tentang skala usaha yang sedang dijalani mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh perajin keripik pisang di Kecamatan Cilongok, (2) Mengetahui pengaruh perubahan harga faktor produksi terhadap keuntungan perajin keripik pisang di Kecamatan Cilongok, (3) Mengetahui keadan skala usaha perajin keripik pisang di Kecamatan Cilongok. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan sampel dengan sensus. Jumlah perajin yang menjadi responden dalam penelitian sebanyak 22 perajin. Data dianalisis menggunakan analisis Biaya dan Keuntungan, analisis Fungsi Keuntungan Cobb-Douglas, dan analisis skala usaha. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi keripik pisang sebanyak 2189,5 kg, dengan biaya produksi sebesar Rp 9.856.145,00, penerimaan sebesar Rp 11.627.272,00, dan keuntungan sebesar Rp 1.772.127,00 per bulan. Keuntungan keripik pisang dipengaruhi oleh perubahan harga minyak goreng, harga plastik kemasan, dan biaya transportasi. Kondisi skala usaha perajin keripik pisang di Kecamatan Cilongok berada pada kondisi increasing return to scale.
Abstrak (Inggris)Banana is a superior horticulture commodity in Indonesia. Making Banana Chip from Banana is able to add value and increasing banana chip producer income in Cilongok Sub District. Banana chip is a small food industry. Small industry is known as economy wheel and community empowerment in village. Producer aims to get highest profit. The price changing of production factor, producer unable to allocate production factor effectively and low knowledge about business scale are influencing profit level. This research aims: (1) Knowing profit level of banana chip producer in Cilongok Sub District, (2) Knowing the impact of price changing of production factor on profit level, (3) Knowing business scale condition of banana chip producer in Cilongok Sub District.Survey was the research method by using census as sampling method. The respondents were 22 producers. Cost and benefit analysis, Cobb-Douglas function, and business scale analysis were the data analysis technique.The result shows that average production monthly of banana chip was 2,189.5 kg, with production cost of Rp 9,856,145.00, income for Rp 11,627,272.00, and profit for Rp 1,772,127.00. the profit was influenced by cooking oil price fluctuation, plastic wrapper price, and transportation costs. Business scale condition was in increasing return to scale.
Kata Kuncikeripik pisang, keuntungan, Cilongok, Banyumas
Nama Pembimbing 1Ir. DWI PURWASTUTI, M.Si
Nama Pembimbing 2Ir. ENDANG SRININGSIH, M.P
Tahun2013
Jumlah Halaman14
Page generated in 0.0582 seconds.