View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1H009051
Nama MahasiswaINTAN KUSUMA WARDANI
Judul ArtikelUJI KINERJA ALAT PEMURNIAN AIR SADAH TIPE KAPILER DENGAN BEBERAPA BAHAN FILTER LOKAL (STUDI KASUS DI DESA DARMAKRADENAN, BANYUMAS)
AbstrakAir adalah salah satu kebutuhan dasar makhluk hidup termasuk manusia, sehingga jumlah maupun kualitasnya perlu diperhatikan agar dapat digunakan secara aman. Desa Darmakradenan, Banyumas merupakan daerah pegunungan kapur dengan sumber air yang melimpah, tetapi memiliki tingkat kesadahan yang tinggi, yaitu antara 342 s/d 444 mg/l CaCO3. Melalui kegiatan KKN-PPM Unsoed pada pertengahan tahun 2009, sebanyak 8 unit alat pemurnian air sadah tipe kapiler dengan metode filtrasi telah dikembangkan dan diimplementasikan di Desa Darmakradenan menggunakan beberapa bahan filter yang mudah didapat dan ekonomis, dan terbukti dapat menurunkan kesadahan air sampai sampai 252 mg/l CaCO3. Namun, penggunaan alat tersebut pada prakteknya belum efektif dan hanya mampu bertahan 2-3 tahun, karena terbentur masalah teknis dan jadwal rutin pemeliharaan alat/bahan filter yang belum baku. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji kinerja alat pemurnian terutama tingkat efektifitas dan waktu kontak minimum guna penurunan kesadahan air yang optimum pada beberapa variasi bahan filter lokal melalui pengukuran langsung dan pemodelan, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Beberapa variasi bahan filter lokal (urutan dari bawah ke atas: 1) kerikil-pasir-arang aktif-ijuk; 2) kerikil-pasir-zeolite-ijuk) dan waktu kontak (6, 12, dan 24 jam) digunakan dalam penelitian tersebut. Data hasil pengukuran selama bulan Desember 2012 s/d April 2013 dianalisis secara grafis dikombinasikan dengan uji F dan uji lanjutan DMRT taraf 5%, serta dimodelkan dengan pendekatan metodeVerhulst-Pearl. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahan filter arang aktif dan zeolite berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan kesadahan air. Selain itu, adsorbsi ion-ion parameter kesadahan air oleh bahan arang aktif dan zeolite mengikuti model Verhulst-Pearl dengan waktu kontak minimum masing-masing yaitu 24 dan 12 jam. Hasil penelitian di atas sangat penting dan diyakini dapat mendukung upaya pengembangan dan pemeliharaan alat pemurnian air sadah tipe kapiler lebih lanjut, sehingga diperoleh air bersih yang laik digunakan dan/atau dikonsumsi khususnya oleh masyarakat setempat.
Abstrak (Inggris)Water is a basic need of life including human beings, so that its quantity as well as quality is essential to be paid attention for its safety use. Darmakradenan village, Banyumas regency is a karst mountainous area having an abundant amount of water resource, but with high level of hardness, namely 342-444 mg/l CaCO3. Through Unsoed KKN-PPM program held in 2009, about 8 units of Capillary Hardwater Purifier has been developed and implemented in the village with utilization of the easily available and economic local-filter materials, and it was capable to reduce the hardness level up to 252 mg/l CaCO3. However, the implementation of the machine been practically ineffective yet and sustained only 2-3 years, due to technical problems in maintaining the machine and scheduling for filter materials replacement. Therefore, this study is carried out to evaluate the performance (i.e., effectiveness level and minimum contact time) of the Capillary Hardwater Purifier for optimum hardness reduction under various local-filter materials application through direct measurement and modeling, which hasn’t been performed previously. Various local-filter materials [from bottom to top: 1) gravel-sand-activated charcoal-palm fiber; 2) gravel-sand-zeolite-palm fiber] and contact times (6, 12, and 24 hours) were used in this research. The measured data during December 2012 to April 2013 was analyzed graphically combined with statistically F-test and DMRT-test with 5% confidence level, and then was modeled using Verhulst-Pearl approach. The results showed that the activated charcoal and zeolite application as local-filter materials had significant effect on decreasing the hardness. Furthermore, the absorption of hardness-parameterized ions by activated charcoal and zeolite material coincided the Verhulst-Pearl model with minimum contact time of 24 and 12 hour, respectively. It is expected that the above results are important in order to support the further development and management of the Capillary Hardwater Purifier for acceptable high quality as well as consumable water particularly by local community.
Kata Kuncialat pemurnian, kesadahan, air sadah, bahan filter, waktu kontak, Verhulst-Pearl.
Nama Pembimbing 1Krissandi Wijaya, S.TP., M.Agr., Ph.D.
Nama Pembimbing 2Dr. Ardiansyah, S. TP., M.Si.
Tahun2013
Jumlah Halaman13
Page generated in 0.0571 seconds.