View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)D1E008126
Nama MahasiswaRAHAYU SRI PAMUNGKAS
Judul ArtikelKAJIAN BOBOT TETAS, BOBOT BADAN UMUR 4 DAN 8 MINGGU SERTA KORELASINYA PADA BERBAGAI ITIK LOKAL (Anas plathyrynchos ) DAN ITIK MANILA (Cairina moscata) JANTAN
AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan bobot tetas, bobot badan umur 4 dan 8 minggu serta mengetahui korelasinya antara bobot tetas dan bobot badan pada itik lokal dan itik Manila jantan. Materi digunakan dalam penelitian antara lain itik Manila jantan, itik Mojosari jantan, itik Magelang jantan, dan itik Tegal jantan umur 1 hari atau day old duck (DOD) masing-masing sebanyak 20 ekor. Pakan yang diberikan adalah BR1 dengan kadar air maksimum 12%, PK minimum 20,5%, ME 3000 kkal/kg, lemak kasar minimum 5%, serat kasar maksimum 4,5%, abu maksimum 7%, kalsium 0,9-1% dan phospor 0,7-0,9%. Metode penelitian adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas T1 : itik Magelang, T2 : itik Mojosari, T3 : itik Tegal dan T4 : itik Manila. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap unit percobaan terdiri dari 4 ekor itik. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan bila perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan uji beda nyata jujur (BNJ). Uji regresi korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara bobot tetas dengan bobot badan umur 4 dan 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangsa itik berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot tetas, dan bobot tetas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot badan umur 4 dan 8 minggu. Cairina moscata sp menghasilkan bobot tetas dan bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Anas plathyrynchos sp. Diantara Anas plathyrynchos sp itik Magelang mempunyai bobot tetas paling tinggi, sedangkan pada bobot badan umur 4 minggu itik Tegal mempunyai bobot badan paling tinggi dan itik Mojosari mempunyai bobot badan paling tinggi pada umur 8 minggu. Terdapat korelasi positif antara bobot tetas dan bobot badan umur 4 dan 8 minggu baik pada itik Manila maupun itik lokal (itik Magelang, itik Mojosari dan itik Tegal). Rataan bobot tetas tiap jenis itik adalah itik Magelang 55,93±9,15 g, itik Mojosari 39,82±1,90 g, itik Tegal 48,72±0,90 g dan itik Manila 63,54±10,80 g. Rataan bobot badan umur 4 minggu yang didapat dari tiap jenis itik adalah itik Magelang 350,38±30,21 g, itik Mojosari 317,80±17,11 g, itik Tegal 380,16±8,08 g dan itik Manila 426,10±65,70 g, serta rataan bobot badan umur 8 minggu dari jenis itik lokal dan itik Manila sebesar 693,26±29,61 g untuk itik Magelang, 809,08±73,64 g untuk itik Mojosari, 801,38±5,53 g untuk itik Tegal, dan 1119,86±284,69 g untuk itik Manila. Nilai korelasi tertinggi antara bobot tetas dengan bobot badan umur 4 minggu yaitu pada itik Tegal sebesar 0,810 dan nilai korelasi tertinggi antara bobot tetas dengan bobot badan umur 8 minggu yaitu pada itik Mojosari yaitu 0,942.
Abstrak (Inggris)The objectives of the study were to determine differences in hatching weight, body weight 4 and 8 weeks of age on the local ducks (Anas plathyrynchos) and Manila ducks (Cairina moscata) and the correlation between hatching weight and body weight of local ducks and Manila ducks at age 4 and 8 weeks. The materials used in the study were male Manila ducks, Mojosari ducks, Magelang ducks, and Tegal ducks age of one day or day old duck (DOD). The number of respective ducks were 20 heads. The feed given were BR1 containing 20,5% crude protein and energy of 3000 kcal/kg, at least 5% crude fat, 4,5% crude fiber, 7% ash, 0.9-1% Phosphor. Completely Randomized Design (CRD) was applied in the current exsperiment. Treatment consisted of T1: Magelang duck, T2: Mojosari ducks, T3: Tegal ducks and T4: Manila ducks. Data were analyzed using analysis of variance and the test continued HSD (Honestly Significant Difference). Regression correlation test is used to determine the relationship between the weight of hatching with weight 4 and 8 weeks of age. The results showed that the breed of duck was highly significant effect (P<0.01) on the weight of hatching. Hatching weight had highly significant (P<0.01) on body weight aged 4 and 8 weeks. Cairina moscata sp. produce havier hatching weight and higher body weight compared with Anas plathyrynchos sp. Among Anas plathyrynchos sp. used in the current experimental, Magelang duck had the heviest hatching weight, whereas Tegal ducks had the highest body weight live weight at age of 4 weeks, but Mojosari ducks had the highest body weight at the age of 8 weeks. There was a positive correlation between weight and hatching weight at the age of 4 and 8 weeks of age both in Cairina moscata sp and Anas plathyrynchos sp. The average hatching weight of Magelang ducks 55.93 ± 9.15 g, Mojosari ducks 39.82 ± 1.90 g, 48.72 ± 0.90 g Tegal ducks and Manila ducks 63.54 g ± 10.80 g . Mean body weight at the age of 4 weeks of Magelang ducks, Mojosari ducks, Tegal ducks and Manila ducks were 350.38 ± 30.21 g, 317.80 g ± 17.11, 380.16 ± 8.08 426 g, 10 ± 65.70 g, respectively. The average body weight at 8 weeks of Anas plathyrynchos sp and Cairina moscata sp, Magelang ducks, Mojosari ducks, Tegal ducks, Manila ducks were 693.26 ± 29.61 g, 809.08 ± 73.64 g, 801.38 ± 5.53 g, and 1119.86 ± 284.69 g. The highest correlation coefficient between hatching weight and body weight at the age of 4 weeks the Tegal ducks i.e 0,810 and the highest correlation coefficient between hatching weight and body weight at 8 weeks of age i.e 0.942 was found in Mojosari ducks.
Kata KunciAnas plathyrynchos, Cairina moscata, bobot tetas, bobot badan 4 minggu, bobot badan 8 minggu
Nama Pembimbing 1Dr. Ismoyowati, S.Pt, MP
Nama Pembimbing 2Setya Agus Santosa, SPt, MP
Tahun2013
Jumlah Halaman12
Page generated in 0.0524 seconds.