View Artikel Ilmiah
Kembali| NIM (Student Number) | A1H005005 |
|---|---|
| Nama Mahasiswa | ARGA BHAYU |
| Judul Artikel | POLA DISTRIBUSI KADAR LENGAS, KEPADATAN, DAN KONDUKTIVITAS HIDROLIK TANAH LAHAN KENTANG PADA KONDISI TERGENANG DAN TIDAK TERGENANG. |
| Abstrak | Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Permintaan akan kentang terutama untuk kebutuhan industri semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini mendorong perluasan areal tanaman kentang secara ekstensifikasi dan konvensional (menggunakan guludan searah lereng atau guludan vertikal dengan sistem drainase tertentu) ke beberapa wilayah dataran tinggi, sehingga mengakibatkan percepatan erosi tanah dan degradasi lahan/lingkungan yang cukup serius. Sementara itu, guludan memotong lereng atau guludan horizontal dipandang efektif mengurangi erosi tanah sampai 30-70%, namun berdampak kurang baik terhadap produktivitas kentang akibat kondisi jenuh pada guludan tersebut terutama pada musim hujan. Penelitian ini dilakukan guna mengidentifikasi pola distribusi sifat fisik tanah, khususnya kadar lengas, kepadatan, dan konduktivitas hidrolik, pada lahan kentang di bawah kondisi jenuh dan tidak jenuh. Untuk itu, tiga lahan/demplot kentang, yaitu demplot kontrol (datar tanpa tanaman), demplot miring dengan sistem drainase yang baik (K1L0), dan demplot datar dengan kondisi tergenang pada musim hujan (K2L1), digunakan pada penelitian tersebut. Beberapa sampel tanah tidak terganggu diambil dari masing-masing demplot pada kedalaman 0-10, 10-20, dan 20-30 cm dengan menggunakan ring100cc, serta pada kedalam 10-20 dan 20-30 cm dengan menggunakan pipa paralon 620cc. Sampel ring digunakan untuk menentukan kadar lengas, kepadatan, dan konduktivitas hidrolik tanah jenuh, sedangkan sampel pipa paralon digunakan untuk simulasi model pergerakan air tanah tidak jenuh berdasarkan pendekatan neraca air (hubungan laju penurunan kadar lengas dengan laju evaporasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar lengas tanah volume (θ) pada demplot tergenang (K2L1), tidak tergenang (K1L0), dan kontrol masing-masing 0.51, 0.78, dan 0.67 cm3/cm3, sedangkan rata-rata kepadatan tanah kering (ρb) dan total (ρt) pada masing-masing demplot tidak jauh berbeda (0.73-0.75 g/cm3 dan 1.24-1.30 g/cm3), kecuali pada demplot kontrol yang relatif lebih tinggi (0.83 dan 1.59 g/cm3). Lebih jauh, konduktivitas hidrolik tanah jenuh (Ks) pada masing-masing demplot secara umum menurun dengan bertambahnya kedalaman, namun nilai rata-ratanya pada demplot K1L0 (0.0084 cm/s) jauh lebih tinggi dibanding demplot K2L1 (0.0044 cm/s) dan kontrol (0.0010 cm/s). Berdasarkan analisis neraca air terlihat bahwa selama 318 jam pengematan laju evaporasi pada masing-masing demplot hampir sama (0.010-0.14 cm), namun laju penurunan kadar lengas tanahnya berbeda satu sama lain dimana pada demplot K2L1 (0.22-0.29 cm3/cm3) lebih tinggi dibanding demplot K1L0 (0.14-0.22 cm3/cm3) dan kontrol (0.13-0.17 cm3/cm3). Keseluruhan hasil di atas membuktikan bahwa pola distribusi sifat fisik tanah pada demplot tergenang mendorong peningkatan potensial air (menjadi kurang negatif/ ke arah θ jenuh) atau penurunan laju infiltrasi dan penurunan aerasi tanah yang selanjutnya berdampak negatif terhadap produktivitas kentang. Kata Kunci: Kentang, Pola distribusi, kadar lengas, kepadatan, konduktivitas hidrolik, lahan tergenang, lahan tidak tergenang |
| Abstrak (Inggris) | Potatoes are one of the horticultural commodities that have high economic value. Demand for potatoes, especially for the needs of the industry increasing from year to year. This encourages the expansion of the potato crop and a conventional extension (using vertical ridges (aligned with the slope) with a particular drainage system) to some highland regions, thus resulting in the acceleration of soil erosion and serious land or environmental degradation. Meanwhile, cut slopes or horizontal ridges seen effectively reduce soil erosion up to 30-70%, but it has negative impact on the productivity of potato due to saturated conditions on the mound, especially during the rainy season. The aim of the study is to identify the pattern of distribution of soil physical properties, especially moisture content, density, and hydraulic conductivity, of potato farms under saturated and unsaturated conditions. To that end, three land / plots of potatoes, the control plots (flat plot without plants), sloping plots with good drainage system (K1L0), and flat plots with flooded conditions during the rainy season (K2L1), used in the study. Undisturbed soil samples were taken from each of the plots at a depth of 0-10, 10-20, and 20-30 cm using 100cc ring, and on into the 10-20 and 20-30 cm using the 620cc pipe. Ring samples are used to determine the moisture content, density, and hydraulic conductivity of saturated soil, whereas the pipe samples used for the simulation model of the unsaturated soil water movement by using water balance approach (relationship between soil moisture decrease rate and evaporation rate). The results showed that the average volume of soil moisture content (θ) in the flooded plots (K2L1), not flooded (K1L0), and controls respectively 0.51, 0.78, and 0.67 cm3/cm3, while the average dry bulk density ( ρb) and total wet bulk density (ρt) in the respective plots are not much different (0.73-0.75 g/cm3 and 1:24 to 1:30 g/cm3), except in the control plots were relatively high (0.83 and 1:59 g/cm3). Furthermore, the soil saturated hydraulic conductivity (Ks) for each plots generally decreases with increasing depth, but the average value on K1L0 plots (0.0084 cm / s) is much higher than the K2L1 plots (0.0044 cm / s) and control (0.0010 cm / s). Based on the water balance analysis shows that during 318 hours of plot observation,the evaporation rate at each plot is almost the same (0.010-0.14 cm), but the rate of decline in soil moisture levels are different from each other where the plots K2L1is higher (0:22 to 0:29 cm3/cm3) compared to K1L0 plot (0:14 to 0:22 cm3/cm3) and control plot (0:13 to 0:17 cm3/cm3). The above results prove that the distribution pattern of soil plot physical properties in the flooded plots increase water potential (less negative) or decrease the infiltration rate and soil aeration which in turn have a negative impact on the productivity of potato. Keywords: Potatoes, Patterns of distribution, Moisture content, Bulk density, Hydraulic conductivity, , Flooded land, unflooded land |
| Kata Kunci | Kata Kunci: Kentang, Pola distribusi, kadar lengas, kepadatan, konduktivitas hidrolik, lahan tergenang, lahan tidak tergenang |
| Nama Pembimbing 1 | Dr. Ardiansyah S.TP., M.Si. |
| Nama Pembimbing 2 | Ir. Sidharta Sahirman, MS.,MSIE., Ph.D |
| Tahun | 2013 |
| Jumlah Halaman | 13 |
Page generated in 0.0486 seconds.