View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C009008
Nama MahasiswaNUR INDAH SUSILANINGTYAS
Judul ArtikelEFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PEMIJAHAN IKAN GURAMI (Oshpronemus gouramy Lac.) DI KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS
AbstrakBudi daya ikan gurami secara umum dibagi dalam 3 tahap, yaitu pemijahan, pendederan dan pembesaran. Kecamatan Kedungbanteng merupakan daerah sentra usahatani pemijahan ikan gurami di Kabupaten Banyumas. Petani pemijah ikan gurami di Kecamatan Kedungbanteng umumnya belum memperhatikan penggunaan faktor-faktor produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh petani gurami di Kecamatan Kedungbanteng, mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani pemijahan ikan gurami terhadap produksi telur ikan gurami di Kecamatan Kedungbanteng, dan mengetahui efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani pemijahan ikan gurami di Kecamatan Kedungbanteng. Metode penelitian berupa survai dengan rancangan pengambilan sampel two stage cluster sampling dan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 32 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan, analisis fungsi produksi Cobb-Douglas serta analisis efisiensi penggunaan faktor produksi. Faktor produksi yang diteliti adalah luas kolam, jumlah induk, pakan daun sente, pakan pellet, umur induk dan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan rata-rata per luas 100m2 petani pemijah gurami di Kecamatan Kedungbanteng adalah Rp3.381.406,50 dan biaya produksi rata-rata per luas 100m2 sebesar Rp1.676.902,55, sehingga keuntungan yang diterima adalah Rp1.704.503,95. Faktor produksi yang berpengaruh nyata pada usahatani pemijahan ikan gurami di Kecamatan Kedungbanteng adalah jumlah induk, sedangkan faktor produksi luas kolam, pakan daun sente, pakan pellet, umur induk dan tenaga kerja berpengaruh tidak nyata terhadap usahatani pemijahan ikan gurami. Analisis efisiensi penggunaan faktor produksi menunjukan bahwa penggunaan induk belum efisien karenanilai NPMX2/PX2 lebih besar dari satu.
Abstrak (Inggris)Cultivation of gouramy are generally divided into three stages, namely spawning, nursery and grown. Kedungbanteng Districts are central areas of gouramy spawning farming in Banyumas. Gouramy spawning farmers in Kedungbanteng District generally not concerned about the use of production factors. This research aims to: discover the cost that spent and the income that farmers got in Kedungbanteng District, disvover the impact of the usage of production factor at gouramy spawning farming to gouramy eggs production in Kedungbanteng District, discover the efficiency of the usage of production factor at gouramy spawning farming in Kedungbanteng District. The method of this research is survey with sampling design two stage cluster sampling and number of samples 32 respondents. The analytics method that used are analysis of cost and gain, analysis Cobb-Douglas production function and also analysis usage of production factor.Production factor that analyzed are pool, number of broodstock, sente leaf feed, pellets feed, broodstock age and worker.The result of the research shows that the average gain for each 100m2 wide gouramy spawning farmers in Kedungbanteng district is Rp3.381.406,50 and the average of production cost for each 100m2 wide is Rp1.676.902,55 so the profit that can be gained about Rp1.704.503,95. Production factor that influence at gouramy spawning farming in Kedungbanteng District is number of broodstock. But for pool, sente leaf feed, pellets feed, broodstock age and worker didn’t affect significantly the gouramy spawning farming. Analysis of the usage of production factor shows that usage of broodstock haven’t efficient because the value of NPMX2/PX2 more than one.
Kata KunciEfisiensi, Faktor Produksi, Pemijahan Ikan Gurami, Cobb-Douglas
Nama Pembimbing 1Ir. Hj. Sundari, M.P
Nama Pembimbing 2Ir. S.H. Suseno, S.U
Tahun2013
Jumlah Halaman17
Page generated in 0.049 seconds.