View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C009007
Nama MahasiswaISTI NORMA YATI
Judul ArtikelANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) DI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
AbstrakJagung merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang berperan penting dalam pengembangan sektor pertanian. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Pipilan kering jagung dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak sehingga jagung menjadi salah satu komoditas pertanian yang sangat penting dan saling terkait dengan industri besar terutama industri pakan ternak. Kondisi ini membuat budidaya jagung memiliki prospek yang sangat menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun harga jualnya. Permasalahan petani dalam usahatani jagung hibrida di Kecamatan Sumbang adalah petani belum memahami bagaimana penggunaan faktor produksi yang efisien. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis efisiensi penggunaan faktor produksi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pendapatan usahatani jagung hibrida di Kecamatan Sumbang (2) menganalisis faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi jagung hibrida di Kecamatan Sumbang (3) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani jagung hibrida di Kecamatan Sumbang. Pengambilan data dilaksanakan dari bulan April 2013 sampai Juni 2013, dengan sasaran penelitian petani jagung hibrida di Desa Karanggintung dan Desa Datar. Responden yang diambil sebanyak 74 responden. Periode data yang diambil yaitu periode tanam jagung hibrida terakhir yang ditanam petani yaitu tahun 2012 dan 2013. Analisis data meliputi analisis biaya dan pendapatan, analisis fungsi produksi serta analisis efisiensi faktor produksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Penerimaan rata-rata per hektar petani jagung hibrida di Kecamatan Sumbang adalah Rp16.074.324,32 dan biaya produksi rata-rata per hektar sebesar Rp12.041.557,97, sehingga keuntungan yang diterima adalah Rp4.032.766,33, (2) Faktor produksi yang berpengaruh nyata pada usahatani yang dilakukan petani jagung hibrida di Kecamatan Sumbang adalah luas lahan dan tenaga kerja, sedangkan faktor produksi benih, pupuk urea, pupuk ponska dan pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap usahatani jagung hibrida, (3) Penggunaan faktor produksi luas lahan belum efisien karena nilai NPMXi/PXi lebih besar dari satu, sedangkan penggunaan faktor produksi tenaga kerja tidak efisien karena nilai NPMXi/PXi lebih kecil dari satu.
Abstrak (Inggris)Corn is one of important staple food commoditys in agricultural sector development. Corn is highly beneficial crop for animal feed so that the corn is one of highly important agricultural commoditys and related to main industry especially feed industry. These condition make very promising prospect in corn cultivation, either from its demand or its selling prices. The farmer problem in hybrid corn farming at Sumbang Subdistrict was how to use production factor efficienly. Therefore research on efficiency analysis of production factor use was done. The aims of the research were (1) to analyze farming demand of hybrid corn, (2) to analyze production factor influencing the hybrid corn production, and (3) to analyze efficiency level of production factor use in hybrid corn farming at Sumbang Subdistrict. Data collection was caryd out from April 2013 to June 2013, with research target on hybrid corn farmers at Karanggintung and Datar villages. The number of respondents was 74. Data period collected were the end hybrid corn cultivation in the year of 2012 and 2013. Data analysis consisted of analysis on cost and demand, production function, and production factor efficiency. Result of the research show that (1) average revenue per hectare from hybrid corn farmers at Sumbang Subdistrict was Rp16,074,324.32 and average production corn per hectare was Rp12,041,557.97, so that provit accepted was Rp4,032,766.33, (2) production factor influencing significantly on the farming was land area, labor, while production factor of seed, urea and ponska fertilizer and pesticide did not affect significantly the farming (3) the use of land area as production factor was not efficient because NPMXi/PXi value was higher than one, while the use of labor was not efficient because NPMXi/PXi value was last than one.
Kata Kuncijagung hibrida, efisiensi, faktor produksi
Nama Pembimbing 1Ir. S. H. Suseno. S. U .
Nama Pembimbing 2Indah Widyarini, S.P., M.Sc.
Tahun2014
Jumlah Halaman84
Page generated in 0.0509 seconds.