View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)H1K010037
Nama MahasiswaIRFAN ZUHDI
Judul ArtikelAKTIVITAS ANTIFUNGI DARI RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa PADA HABITAT YANG BERBEDA TERHADAP FUNGI PATOGEN Aspergillus flavus DAN Aspergillus niger
AbstrakFungi yang tersebar secara luas di alam dan dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan berbahaya bagi kesehatan karena menghasilkan mycotoxin. Penggunaan antifungi sintetis untuk mengatasi masalah kontaminasi fungi patogen memiliki efek yang juga membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik. Efek samping yang timbul dari penggunaan antifungi sintetis mendorong pencarian sumber antifungi alami. Rumput G. verrucosa memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi memiliki aktivitas antifungi. Sampel G. verrucosa yang digunakan berasal dari Pantai Krapyak, Pangandaran, Jawa Barat dan Pantai Kartini, Jepara, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan G. verrucosa yang berasal dari Pantai Krapyak dan Pantai Kartini memiliki aktivitas antifungi terhadap fungi patogen A. flavus dan A. niger. Ekstrak rumput laut dari dua lokasi yang berbeda dengan berbagai konsentrasi memiliki aktivitas antifungi 2 kali lebih kuat terhadap A. flavus dibanding terhadap A. niger. Konsentrasi 10.000 ppm menunjukkaan zona hambat paling tinggi dibandingkan konsentrasi 5.000 dan 2.500 ppm. Ekstrak rumput laut G. verrucosa memiliki aktivitas antifungi yang bersifat fungistatik, sedangkan miconazol sebagai kontrol positif menunjukkan aktivitas antifungi yang bersifat fungisidal. Ekstrak G. verrucosa yang berasal dari Pantai Krapyak memiliki kemampuan 2 kali lebih efektif menghambat pertumbuhan fungi patogen A. flavus dan A. niger dibandingkan Gracilaria verrucosa yang berasal dari Pantai Kartini.
Abstrak (Inggris)Pathogenic fungal are widely distributed in nature and cause contamination of food can be injurious to health because of it’s produces mycotoxins. Synthetic antifungal utilize to stop fungal pathogens contamination, which has an effect that is also harmful to health because of it’s carcinogenic. The side effects of synthetic antifungal encourage sourcing of natural antifungal. G. verrucosa seaweed has potentially bioactive compounds and predicted has antifungal activity. G. verrucosa samples were taken from Krapyak, Pangandaran, West Java and Kartini, Jepara, Central Java. The result showed that of G. verrucosa seaweed from both location has antifungal activity against pathogenic fungal A. flavus and A. niger. Seaweed extracts from two different locations with different concentrations of antifungal activity twice more potential against A. flavus than against A. niger. The result of 10,000 ppm concentration showed the highest inhibition zone than 5,000 ppm and 2,500 ppm concentration. G. verrucosa seaweed extract have fungistatic antifungal activity, whereas miconazol as a positive control showed fungicidal antifungal activity. G. verrucosa extracts derived from Krapyak has the ability twice more effective to inhibiting growth of pathogenic fungal A. flavus and A. niger compared to G. verrucosa derived from Kartini.
Kata KunciGracilaria verrucosa, Aspergillus flavus, Aspergillus niger, aktivitas antifungi
Nama Pembimbing 1Dyahruri Sanjayasari, S.Pt., M.Si.
Nama Pembimbing 2Riyanti, S.T., M.Biotech.
Tahun2014
Jumlah Halaman8
Page generated in 0.0522 seconds.