View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)C1A009096
Nama MahasiswaALBERTUS ANDIKA
Judul ArtikelAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Bawang Putih di Indonesia Tahun 2000-2014
AbstrakPenelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Bawang Putih di Indonesia Tahun 2000-2014”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh produksi bawang putih dalam negeri, harga bawang putih impor, GDP atas dasar harga berlaku dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terhadap permintaan impor bawang putih di Indonesia dan mengidentifikasi variabel yang memiliki elastisitas paling tinggi terhadap impor bawang putih di Indonesia selama periode 2000-2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder di Indonesia. Data sekunder diperoleh dari melalui beberapa instansi seperti, Direktorat Jendral Pertanian Indonesia, BPS, FAOSTAT, ECONSTAT¸ Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bank Indonesia dan Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk menjelaskan hubungan variabel dependen dengan variabel independen. Hasil penelitian ini menunjukkan Produksi bawang putih dalam negeri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor bawang putih di Indonesia. Harga bawang putih impor tidak berpengaruh signifikan terhadap impor bawang putih di Indonesia. GDP atas dasar harga berlaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor bawang putih di Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tidak berpengaruh signifikan terhadap impor bawang putih di Indonesia. Pada penelitian ini angka elastisitas terbesar pada variabel harga bawang putih impor yaitu sebesar 76,194. Mempunyai arti setiap kenaikan 1 US $ dari harga bawang putih impor, asumsi cateris paribus, maka akan menambah impor sebesar 76,194 ton dengan asumsi cateris paribus. Hal ini berarti impor bawang putih di Indonesia sangat peka terhadap perubahan harga bawang putih impor. Pemerintah perlu melakukan kontrol dalam melakukan impor bawang putih sehingga tidak terjadi penumpukan bawang putih impor dipasar. Tidak adanya tarif impor untuk komoditi bawang putih menyebabkan banyaknya bawang putih impor masuk ke Indonesia. Peningkatan produktivitas bawang putih di Indonesia juga perlu untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan turunnya produksi dan produktivitas yang terjadi tiap tahun. Peningkatan produktivitas bawang putih dapat dilakukan dengan cara penyuluhan ke petani yang dilakukan oleh pemerintah dalam tatacara budidaya bawang putih dengan tepat. Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bawang putih dalam negeri. Produktivitas bawang putih dalam negeri yang tinggi akan menyebabkan produksi meningkat. Hal ini dapat meningkatkan produksi bawang putih dalam negeri sehingga mampu mencukupi kebutuhan bawang putih dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor bawang putih Indonesia.
Abstrak (Inggris)This research entitled "Analysis of Factors Affecting Imports of Garlic in Indonesia Year 2000-2014". The purpose of this research was to analyze the effect Indonesia garlic production, imported garlic price, GDP at current prices and the rupiah against the US dollar against the demand for imports of garlic in Indonesia and identify the variables that have a highest rate elasticity of import of garlic in Indonesia during the period 2000-2014. This research is a quantitative research. This research uses secondary data in Indonesia. Secondary data were obtained from various sources. Secondary data obtained through several institutions such as the Directorate General of Agriculture of Indonesia, BPS, FAOSTAT, ECONSTAT¸ Director General of Food Crops and Horticulture, Bank Indonesia and the Ministry of Agriculture Food Security Agency of the Republic of Indonesia. The analytical tools used in this research is multiple linear regression to explain the relationship of the dependent variable and independent variables. The results of this research showed a significant negative effect in domestic production of garlic to the import of garlic in Indonesia. Imported garlic prices does not significantly affect the import of garlic in Indonesia. GDP at current prices is positive and significantly affect the import of garlic in Indonesia. The rupiah exchange rate against the US dollar does not have significant effect on the import of garlic in Indonesia. In this research, the largest elasticity number in imported garlic price variable is equal to 76.194. This means every increase of 1 US $ from the price of imported garlic, it will increase the import of 76.194 tons of assuming ceteris paribus. This means that the import of garlic in Indonesia is very sensitive to price changes of imported garlic. Government needs to control the import of garlic so that there is no accumulation of garlic import market. Absence rates for the commodity garlic imports caused so much garlic imported into Indonesia. Increased productivity of garlic in Indonesia also needs to be done. This is due to lower production and productivity that occur each year. Increased productivity of garlic can be done by way of extension to farmers by the government in the manner of cultivation of garlic appropriately. These services are expected to increase productivity of domestic garlic. High garlic productivity will lead to increased production. Increased garlic production can fulfill the needs of garlic and reduce dependence on imports of garlic Indonesia.
Kata KunciImpor, Bawang Putih, Impor Bawang Putih, Regresi Linear
Nama Pembimbing 1Istiqomah, S.E., M.Sc., Ph.D.
Nama Pembimbing 2Drs. Rakhmat Priyono, M.E.
Tahun2016
Jumlah Halaman75
Page generated in 0.0566 seconds.