View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1I012024
Nama MahasiswaSATRIO SURYO SUSENO
Judul ArtikelMotivasi Arab Saudi Dalam Pembentukan Islamic Military Alliance to Fight Terrorism Tahun 2015 Menurut Perspektif Sekuritisasi
AbstrakKeputusan Arab Saudi melalui Menteri Pertahanan Muhammad bin Salman untuk membentuk aliansi militer kontraterorisme atas 34 negara yang mayoritas beragama Islam pada 15 Desember 2015 menimbulkan pro dan kontra di antara negara anggota karena terindikasi proses pembentukan aliansi dilakukan secara sepihak oleh Arab Saudi tanpa proses komunikasi diplomatik yang terlegitimasi dengan negara anggota yang dinyatakan bergabung dalam aliansi. Di sisi lain, Arab Saudi mengklaim bahwa akan ada koordinasi lebih lanjut tentang aliansi yang tidak mutlak bersifat militeristik ini. Berlandaskan konsep persepsi ancaman dan teori sekuritisasi, motivasi Arab Saudi dalam pembentukan Islamic Military Alliance to Fight Terrorism tahun 2015 adalah untuk memberdayakan dan melegitimasi kekuatan pertahanan Arab Saudi, dengan mengklaim peningkatan ancaman terorisme terhadap Arab Saudi di kawasan Timur Tengah yang melemahkan power Arab Saudi sehingga Arab Saudi memanfaatkan identitas bersama (shared identity) khususnya identitas agama Islam Sunni untuk mengupayakan bantuan dan kerja sama negara lain. Hanya saja, ancaman terorisme tidak sepenuhnya riil, sementara Arab Saudi dihadapkan pada ancaman nonmiliter lain pada tahun 2015.
Abstrak (Inggris)Saudi Arabia's decision through Defense Minister Muhammad bin Salman to form a counterterrorism military alliance on 34 Muslim-majority countries on December 15, 2015 raised pros and cons among member states as it indicates an unilateral alliance formation process by Saudi Arabia without a legitimate diplomatic communication process with member states declared to join the alliance. On the other hand, Saudi Arabia claimed that there will be further coordination within the alliance which is not absolutely militaristic. Based on the concept of threat perception and securitization theory, Saudi Arabia's motivation in establishing Islamic Military Alliance to Fight Terrorism in 2015 is to empower and legitimize Saudi defense forces by claiming an increased threat of terrorism against Saudi Arabia in the Middle East that weakens Saudi Arabia's power so Arab Saudi take advantage of shared identity, especially Sunni Islamic religious identity to seek assistance and cooperation of other countries. However, the threat of terrorism is not utterly real, while Saudi Arabia faced other real non-military threats by 2015.
Kata Kuncialiansi, Arab Saudi, kontraterorisme, persepsi ancaman, sekuritisasi
Nama Pembimbing 1Renny Miryanti, S.IP., M.Si.
Nama Pembimbing 2Ayusia Sabhita Kusuma, S.IP., M.Soc.Sc.
Tahun2017
Jumlah Halaman21
Page generated in 0.0543 seconds.