View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1A014044
Nama MahasiswaNOVITA NURGRAENI
Judul ArtikelAKSI BERSIH SAMPAH GUNUNG SLAMET OLEH RELAWAN TRASHBAG COMMUNITY BANYUMAS
AbstrakKegiatan alam bebas kini semakin digemari dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda, salah satunya adalah mendaki gunung. Fenomena bertambahnya jumlah pendaki gunung membuat masalah lain yakni bertambahnya volume sampah di gunung, baik karena ditinggal maupun tertinggal. Hal itupun terjadi di Gunung Slamet yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung favorit pendakian. Terdapat komunitas peduli sampah gunung yang telah berjejaring secara nasional salah satunya berada di Banyumas yakni Trashbag Community dan mengkampanyekan “Gunung Bukan Tempat Sampah”. Fenomena tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian berjudul “Aksi Bersih Sampah Gunung Slamet oleh Relawan Trashbag Community Banyumas”. Penelitian ini dilakukan di Purwokerto, jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesadaran lingkungan pendaki Gunung Slamet dan relawan, motivasi serta upaya aksi bersih gunung yang dilakukan oleh relawan Trashbag Community Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sasaran penelitian dipilih menggunakan purposive sampling dan accidental sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan pendaki Gunung Slamet pada umunya masih rendah berbeda dengan kesadaran lingkungan relawan Trashbag Community Banyumas. Kesadaran lingkungan yang dimiliki relawan telah berkembang menjadi kepedulian lingkungan, dan menjadi salah satu motivasi melakukan aksi bersih Gunung Slamet. Motivasi lain relawan melakukan aksi bersih sampah Gunung Slamet ini dikarenakan latarbelakang relawan dan relasi pertemanan. Motivasi tersebut berlanjut dengan upaya-upaya nyata dengan tiga metode yakni edukasi, aksi bersih dan pengawasan. Tiga metode tersebut digunakan di seluruh cabang Trashbag Community, namun cabang Banyumas memiliki keunikannya tersendiri dalam mengkampanyekan “Gunung Bukan Tempat Sampah”. Upaya membentuk kesadaran lingkungan pendaki yakni dengan memperketat peraturan pendakian, bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat langsung seperti pengurus basecamp dan pedagang, serta pemerintah setempat dan penanggungjawab wilayah hutan untuk ketat mengawasi pengelolaan sampah sisa pendakian.
Abstrak (Inggris)Outdoor activities are increasingly popular from various backgrouds, one of them is climbing mountains. The phenomenon of the increasing number of mountain climbers makes another problem, namely the increased in the volume of garbage on the mountain, both because it is left or left behind. It also happened on Mount Slamet which is the highest mountain inCentral java and the favorite mountain climbing. There is a mountain waste-caring community that has networked nationally, one of which is in Banyumas, the Trashbag Community and campaigning for "Gunung Bukan Tempat Sampah". This phenomenon is the background of conducting research entitled "Clean Action Trash of Mount Slamet by Volunteers Trashbag Community Banyumas". This research was conducted in Purwokerto, the climbing route of Mount Slamet via Bambangan and its surroundings. This study aims to describe the environmental consciousness of climbers of Mount Slamet and volunteers, motivation and clean mountain action efforts carried out by volunteers Trashbag Community Banyumas. This research uses descriptive qualitative method, the research target was chosen using purposive sampling and accidental sampling. Data collection techniques with in-depth interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is interactive analysis. The results showed that the environmental consciousness of climbers of Mount Slamet in general was still low, different from the environmental consciousness of volunteers Trashbag Community Banyumas. The environmental consciousness possessed by volunteers has developed into an environmental concern, and has become one of the motivations for conducting clean actions in Mount Slamet. Another motivation for volunteers to carry out clean-up actions for Mount Slamet is due to the background of volunteers and friendship relations. The motivation continues with real efforts with three methods, namely education, clean action and supervision. The three methods are used in all Trashbag Community branches, but the Banyumas branch has its own uniqueness in campaigning for "Gunung Bukan Tempat Sampah". The effort to establish the environmental consciousness of climbers is by tightening climbing regulations, cooperating with various directly involved parties such as basecamp administrators and traders, as well as the local government and those responsible for forest areas to strictly monitor the management of the remaining ascent waste.
Kata KunciKesadaran Lingkungan, “Gunung Bukan Tempat Sampah”, Trashbag Community
Nama Pembimbing 1Drs. FX Wardiyono, M.Si
Nama Pembimbing 2Drs. Muslihudin, M.Si
Tahun2018
Jumlah Halaman12
Page generated in 0.0632 seconds.