View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)D1E014140
Nama MahasiswaMUHAMAD IBNU SUTANTO
Judul ArtikelKECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM DOMBA YANG MENGANDUNG ECENG GONDOK (Eichornia crassipe) AMONIASI DAN FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI TEMPE SECARA In vitro
AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh ransum domba yang mengandung eceng gondok amoniasi fermentasi terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik. Pengambilan data dilaksanakan dari 14 Januari sampai dengan 14 Februari 2018 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Materi yang digunakan adalah cairan rumen yang berasal dari 3 domba ekor tipis segera setelah ternak dipotong. larutan urea, ragi tempe, konsentrat, rumput lapang, dan eceng gondok. Penelitian menggunakan metode experimental secara in vitro (Tilley and Terry, 1963 yang dimodifikasi oleh Sutardi, 1979) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan ulangan sebanyak 5 kali. Perlakuan yang diuji adalah ransum domba dengan 3 perlakuan yang berbeda yaitu P1: ransum dengan tambahan eceng gondok biasa, P2 : ransum dengan tambahan eceng gondok amoniasi, P3: ransum dengan tambahan eceng gondok amoniasi fermentasi. Perlakuan ransum dengan tambahan eceng gondok amoniasi fermentasi menunjukan nilai kecernaan tertinggi dibanding dengan kecernaan perlakuan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan kecernaan bahan kering P2 dan P3 (36,35 ± 2,69%) lebih tinggi dari P1 (34,37 ± 1,60%) dan P3 (37,54 ± 2,75%) lebih tinggi dari P2 (140,20 ± 21,42%) dan kecernaan bahan organik P3 (40,06 ± 4,47%) lebih tinggi dari P2 (37,16 ± 0,84%). Perlakuan ransum dengan tambah eceng gondok amoniasi menunjukan nilai kecernaan tertinggi dibanding dengan kecernaan perlakuan lainnya.
Abstrak (Inggris)The research aimed to examine the effect of sheep rations containing water hyacinth fermentation ammonia on the digestibility of dry matter and organic matter. Data collection was carried out from January 14 to February 14, 2018 at the Laboratory of Animal Nutrition and Feed Sciences, Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University, Purwokerto. The material used was rumen fluid from 3 thin-tailed sheep immediately after the sheep were cut. urea solution, tempeh yeast, concentrate, field grass, and water hyacinth. The research used experimental methods in vitro (Tilley and Terry, 1963 modified by Sutardi, 1979) using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and replications 5 times. The treatments tested were sheep rations with 3 different treatments, i.e. P1: rations with the addition of ordinary water hyacinth, P2: rations with additional ammonia water hyacinth, P3: rations with additional water hyacinth ammonia fermentation. The ration treatment by adding water hyacinth ammonia fermentation showed digestibility value compared after digestibility. The results showed that the dry matter digestibility of P2 and P3 (36.35 ± 2.69%) was higher than P1 (34.37 ± 1.60%) and P3 (37.54 ± 2.75%) higher than P2 (140.20 ± 21.42%) and P3 organic matter digestibility (40.06 ± 4.47%) higher than P2 (37.16 ± 0.84%).
Kata Kuncieceng gondok, amoniasi fermentasi, kecernaan bahan kering dan bahan organik
Nama Pembimbing 1Prof. Dr. Ir. F. M. Suhartati, SU
Nama Pembimbing 2Dr. Ir. Efka Aris Rimbawanto, MP
Tahun2019
Jumlah Halaman6
Page generated in 0.053 seconds.