View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)G1F013061
Nama MahasiswaVANIA REANI VALMAI
Judul ArtikelAktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis
AbstrakJerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sering menyerang manusia. Pengobatan dengan antibiotik dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping dan resistensi. Kulit manggis (KM) (Garcinia mangostana L.) diketahui memiliki kemampuan antibakteri karena mengandung xanton yang merupakan senyawa polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan polifenol dan flavonoid dalam KM (Garcinia mangostana L.) dan mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak etil asetat KM (EEAKM) (Garcinia mangostana L.). Uji identifikasi polifenol dan flavonoid terhadap EEAKM (Garcinia mangostana L.) dilakukan dengan uji tabung. Uji antibakteri EEAKM terhadap Staphyloccocus epidermidis dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby Bauer.Data yang didapat setelah 24 jam dianalisis menggunakan one way ANOVA. . Diameter zona hambat rata-rata untuk konsentrasi 4%, 6%, 8%, dan 10% secara berurutan yaitu 12 mm; 12 mm; 12,5 mm; 13,5 mm Tidak ada perbedaan signifikan antara EEAKM 4% dan 6 % (p>0,05), namun berbeda signifikan antara 6% dan 8%; 8% dan 10% (p<0,05).
Abstrak (Inggris)Acne is a skin problem that often affecting humans. Long-term treatment with antibiotics can cause side effects and resistance. Mangosteen peel (MP) (G. mangostana L.) is known to have antibacterial ability because it contains xanton which is a polyphenol compound. This study aims to determine the content of polyphenols and flavonoids in MP (G. mangostana L.), determine the antibacterial ability of MP ethyl acetate extract (MPEAE) and knowing the effect of increasing the concentration of MPEAC on the diameter of the inhibitory zone (DOTIZ). Identification test of polyphenols and flavonoids on MPEAE (G. mangostana L.) was carried out by tube test. The antibacterial test of MPEAE against Staphyloccocus epidermidis was carried out by the disc-diffusion Kirby Bauer method. Data obtained after 24 hours were analyzed using one way ANOVA followed by LSD test. The diameter of the inhibition zone averages for concentrations of 4%, 6%, 8%, and 10% respectively 12 mm; 12 mm; 12.5 mm; 13.5 mm. There is no significant difference in 4% and 6% MPEAC concentration (p>0,05), but there are significant differences between 6% and 8%; 8% and 10% MPEAC concentration (p<0,05).
Kata KunciGarcinia mangostana L., antibactery, ethyl acetate, Staphylococcus epidermidis
Nama Pembimbing 1Drs. Sunarto, MS., MP
Nama Pembimbing 2Nur Amalia Choironi, M.Si., Apt.
Tahun2019
Jumlah Halaman7
Page generated in 0.0631 seconds.