View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)I1A015058
Nama MahasiswaNAYLA BILLA SALSABILA
Judul ArtikelAnalisis Implementasi Clinical Pathway TB Paru di Unit Rawat Inap RSUD Banyumas
AbstrakLatar Belakang: Peningkatan jumlah kasus tuberkulosis menyebabkan perlunya prosedur pengobatan yang tepat dan terstandarisasi guna meningkatkan angka kesembuhan dan mencegah timbulnya TB-RO. RSUD Banyumas berkomitmen menyelenggarakan pelayanan bermutu tinggi dan terstandarisasi lewat penyusunan clinical pathway TB paru pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi clinical pathway TB paru di RSUD Banyumas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami implementasi clinical pathway TB paru di RSUD Banyumas. Sumber data didapatkan lewat wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Hasil Penelitian: Clinical pathway TB paru berdampak pada pemberian terapi yang lebih fokus dan mudah. Rendahnya kuantitas sumber daya manusia, ketersediaan ruang air-borne, dan alat TCM menjadi kendala pelaksanaan hingga monitoring clinical pathway TB Paru di RSUD Banyumas. Komitmen manajemen dan profesi terkait menjadi faktor pendukung dalam implementasi clinical pathway TB paru. Simpulan: Implementasi clinical pathway TB paru di RSUD Banyumas belum berjalan optimal karena kendala kuantitas sumber daya manusia dan keterbatasan fasilitas.
Abstrak (Inggris)Background:. The increasing number of tuberculosis cases requires appropriate and standardized treatment procedures to increase cure rates and prevent TB-RO. Banyumas Hospital is committed to providing high-quality and standardized services by compiling a pulmonary TB clinical pathway in 2018. This study aims to analyze the implementation of clinical pathway pulmonary TB in Banyumas Hospita. Method: The research used qualitative with a phenomenological approach to understand the implementation of clinical pathway pulmonary TB in Banyumas Hospital. Data sources were obtained through in-depth interviews, documentation studies, and observations. Results: Clinical pathways of pulmonary TB have an impact on providing more focused and easy therapy. The low quantity of human resources, the availability of water-borne space, and TCM tools are obstacles to the implementation and monitoring the clinical pathway pulmonary TB in Banyumas Hospital. Management and profession related commitments are supporting factors in the implementation of pulmonary TB clinical pathways. Conclusion: Implementation of clinical pathway pulmonary TB in Banyumas Hospital doesn’t run optimally due to a lack of human resources and limited facilities.
Kata KunciClinical pathway, TB Paru, Rumah Sakit
Nama Pembimbing 1Arif Kurniawan, SKM., M.Kes
Nama Pembimbing 2Siti Masfiah, SKM., M.Kes., MA
Tahun2019
Jumlah Halaman10
Page generated in 0.0589 seconds.