View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1A015013
Nama MahasiswaMARSHA PERDANA
Judul ArtikelANALISIS OPTIMALISASI AGROINDUSTRI TAHU DI KELURAHAN MERTASINGA KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP
AbstrakTahu berasal dari penggumpalan protein kedelai dan menjadi salah satu makanan alternatif untuk pemenuhan gizi masyarakat. Kelurahan Mertasinga merupakan daerah penghasil tahu dengan jumlah produksi tahu terbesar di Kabupaten Cilacap. Agroindustri tahu pada Kelurahan Mertasinga sering dihadapkan pada permasalahan untuk meningkatkan keuntungan dengan keterbatasan sumber daya yang terdiri atas kendala bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, jam kerja tenaga kerja langsung, jam kerja mesin, dan target produksi. Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui kombinasi produksi tahu yang optimal untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, 2) mengetahui kendala yang perlu diperhatikan dalam optimalisasi agroindustri tahu, 3) menganalisis perubahan keuntungan yang terjadi setelah dilakukan optimalisasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2019. Penentuan responden dilakukan dengan sensus dan pemilihan lokasi dilakukan secara Purposive. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan analisis yang digunakan yaitu analisis biaya dan keuntungan, analisis Linear Programming, analisis primal, analisis dual, dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Agroindustri tahu di Kelurahan Mertasinga memperoleh keuntungan maksimal dengan memproduksi tahu putih kecil 1.086 potong, tahu goreng kecil 4.117 potong, tahu putih besar 645 potong, dan tahu goreng besar 4.585 potong. (2) Beberapa kendala yang perlu diperhatikan dalam memaksimalkan keuntungan adalah sumber daya yang berlebih meliputi bahan baku air dan asam tahu, bahan penolong minyak goreng dan garam, bahan bakar kayu dan solar, jam tenaga kerja pembuatan dan penggorengan tahu, dan jam kerja mesin giling kedelai. Kedelai dan tenaga kerja perebusan tahu merupakan sumber daya pembatas, karena penggunaannya sudah optimal dalam proses produksi tahu. (3) Kombinasi produksi optimal tahu kecil memperoleh keuntungan Rp 277.410,9, nilai tersebut lebih besar Rp 52.444,66, dibandingkan rata-rata keuntungan aktual Rp 224.996,24. Kombinasi produksi optimal tahu besar memperoleh keuntungan sebesar Rp 765.897,1, nilai tersebut lebih besar Rp 139.738,7, dibandingkan rata-rata keuntungan aktual Rp 626.158,39.
Abstrak (Inggris)Tofu comes from the clumping of soy protein and becomes one of the alternative foods for fulfilling people's nutrition. Mertasinga Village is a tofuproducing region with the largest amount of tofu production in Cilacap Regency. Tofu Agroindustry in Mertasinga Village is often faced with problems to increase profits with limited resources consisting of constraints of raw materials, auxiliary materials, fuel, working hours of direct labor, machine working hours, and production target. This study aims: 1) to know the optimal combination of tofu production to obtain maximum profits, 2) to find out the constraints that need to be considered in tofu agro-industry optimization, 3) to analyze changes in profits that occur after optimization. The study was conducted from January to March 2019. Determination of respondents was done by census and site selection was conducted purposively. The research method used is the survey method and analysis used, namely cost and profit analysis, Linear Programming analysis, primal analysis, dual analysis, and sensitivity analysis. The results showed that: (1) tofu agroindustry in Mertasinga Village obtained maximum profit by producing small white tofu of 1.086 pieces, small fried tofu of 4.117 pieces, large white tofu of 645 pieces, and large fried tofu of 4.585 pieces. (2) Some constraints that need to be considered in maximizing profits are excessive resources which include raw materials of water and tofu, cooking oil auxiliaries and salt, wood fuel and diesel fuel, hours of making laborers and tofu frying pans, and working hours of milling machines soy. Soybeans and boiling tofu workers are limiting resources, because their use is optimal in the tofu production process. (3) The combination of optimal production of small tofu has a profit of Rp. 277.410,9, this value is greater than Rp 52.444,66, compared to the average actual profit of Rp 224.996,24. The optimal combination of production knows large to get a profit of Rp. 765.897,1, this value is greater than Rp. 139.738,7, compared to the average actual profit of Rp. 626.158,39.
Kata KunciOptimalisasi, Linear Programming, Tahu
Nama Pembimbing 1Dr. Ir. Agus Sutanto, M.P.
Nama Pembimbing 2Alpha Nadeira M, S.P.,M.P.
Tahun2019
Jumlah Halaman29
Page generated in 0.0567 seconds.