View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)B1B015023
Nama MahasiswaSURYADI
Judul ArtikelGenetic Diversity Among Three Cultivars of Peanut (Arachis hypogaea L.) Based on RAPD Markers
AbstrakKacang tanah (Arachis hypogea) adalah spesies tanaman khas daerah tropis yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Perkebunan secara luas tersebar di banyak daerah dan produksi didorong untuk memenuhi meningkatnya permintaan. program pemuliaan kacang ditujukan untuk meningkatkan kualitas genetik, terutama dengan resepct produksi dan dengan demikian informasi tentang keragaman genetik yang diperlukan sebagai dasar pertimbangan dalam pemuliaan, pengelolaan dan pemanfaatan berkelanjutan. Salah satu pendekatan untuk menganalisis keragaman genetik dari kacang tanah adalah dengan menggunakan penanda molekuler. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) adalah penanda molekuler banyak digunakan untuk analisis keragaman genetik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai keragaman genetik kultivar kacang tanah, yaitu Jerapah, Kancil, dan Hypoma 2, berdasarkan penanda RAPD. Penelitian dilakukan dengan metode survei, di mana tiga individu masing-masing kultivar dianalisis menggunakan teknik PCR-RAPD menggunakan dua belas primer, yaitu OPA-1, OPA-2, OPA-9, OPA-13, OPB-2, OPB-3, OPB-4, OPB-5 , OPB-7, OPB-11, OPB-12 dan OPJ-07. Analisis data berdasarkan data morfologi juga disertakan. analisis molekuler mengungkapkan bahwa hanya 7,55% Band polimorfik diperoleh, sementara sebagian besar band yang monomorfik, menunjukkan variasi yang sangat rendah di antara kultivar. Fenogram yang dibangun berdasarkan literatur menunjukkan bahwa Kancil lebih dekat dengan Jerapah kultivar, sementara dendogram berbasis RAPD menunjukkan bahwa Hypoma 2 lebih dekat dengan Kancil kultivar.
Abstrak (Inggris)Peanut (Arachis hypogea) is a typical plant species of tropical regions that has high economic value. The plantation is widely spread over many areas and the production is being pushed to meet the increasing demand. Peanut breeding program is aimed to improve genetic quality, mainly with respect of production and thus information on genetic diversity is necessary as a basis for consideration in breeding, management and sustainable utilization. One approach to analyze the genetic diversity of peanut is by using molecular markers. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) is a widely used molecular marker for genetic diversity analysis. Therefore, the aim of this study was to assess genetic diversity of peanut cultivars, i.e. Jerapah, Kancil, and Hypoma 2, based on RAPD markers. The study was conducted in a survey method, in which three individuals of each cultivar were analyzed using PCR-RAPD technique employing twelve primers, i.e. OPA-1, OPA-2, OPA-9, OPA-13, OPB-2, OPB-3, OPB-4, OPB-5, OPB-7, OPB-11, OPB-12 and OPJ-07. Data analysis based on morphological data is also included. Molecular analysis revealed that only 7.55% polymorphic band was obtained, while most of the bands were monomorphic, indicating very low variation among the cultivars. The phenogram that constructed based on literature showed that Kancil was closer to Jerapah cultivar, while RAPD-based dendogram showed that Hypoma 2 was closer to Kancil cultivar.
Kata Kuncipeanut cultivars, genetic diversity, RAPD
Nama Pembimbing 1Ir. Alice Yuniaty, M.Sc. Ph.D
Nama Pembimbing 2Dr. Agus Hery Susanto, M.S.
Tahun2019
Jumlah Halaman9
Page generated in 0.0559 seconds.