View Artikel Ilmiah
KembaliNIM (Student Number) | I1D015030 |
---|---|
Nama Mahasiswa | BAITI KINASIH |
Judul Artikel | Korelasi Siklus Kemoterapi, Asupan Zat Besi, dan Asupan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Pasien Kanker Payudara di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo |
Abstrak | Latar Belakang: Inflamasi akibat kanker payudara dan efek kemoterapi dapat menurunkan kadar Hemoglobin. Zat besi merupakan salah satu unsur utama pembentuk Hemoglobin. Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara asupan zat besi, asupan vitamin C, dan siklus kemoterapi dengan kadar hemoglobin pada pasien kanker payudara di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metodologi: Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan melibatkan 57 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, serta dipilih dengan teknik konsekutif. Siklus kemoterapi dan kadar Hb didapatkan dari rekam medis pasien, sedangkan asupan zat besi dan vitamin C diperoleh dari wawancara dengan metode SQ-FFQ selama 2 bulan terakhir. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil Penelitian: Sebagian besar responden berusia <51 tahun (52,6%) dan telah telah menjalani ≥4 siklus kemoterapi (56,1%) dengan jenis kanker payudara terbanyak adalah karsinoma duktus invasif (75,4%). Asupan zat besi (52,6%) dan vitamin C (50,9%) responden sebagian besar ≥13 mg dan ≥231,63 mg. Terdapat korelasi signifikan antara asupan zat besi dan vitamin C dengan kadar Hb (p=0,000; p=0,036). Tidak terdapat korelasi signifikan antara siklus kemoterapi dengan kadar Hb (p=-0,360). |
Abstrak (Inggris) | Inflammation in breast cancer and the effect of chemotherapy can lead of decrease hemoglobin levels. Iron is one of the main components of hemoglobin. Vitamin C can help iron metabolism. The aim of this study was to evaluate correlation between iron intake, vitamin C intake, the cycle of chemotherapy, and hemoglobin levels in breast cancer patients at RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. The research used a cross-sectional design involving 57 breast cancer patients who were taken using a consecutive sampling technique. The chemotherapy cycle and Hb levels were obtained from the patient's medical record. The iron and vitamin C intake were collected based upon 2 months Semi Quantitative FFQ. Data were analysis using the Spearman Rank test. Most of sample were aged <51 years (52,6%) and had experienced ≥4 chemotherapy cycles (56,1%) with invasive duct carcinoma (75,4%). The majority of respondents' iron and vitamin C intake was ≥13 mg (52,6%) and ≥231,63 (50,9%). There was a correlation between iron, vitamin C intake and Hb levels (p=0,000; p=0,036). There was no significant correlation between chemotherapy cycle and the hemoglobin level (p=-0,360). Hb levels correlate with iron intake and vitamin C intake, but not correlate with chemotherapy cycle. Kesimpulan: Kadar Hb berkorelasi dengan asupan zat besi dan vitamin C, tetapi tidak berkorelasi dengan siklus kemoterapi. |
Kata Kunci | Kanker Payudara, Kemoterapi, Hemoglobin, Zat Besi, Vitamin C |
Nama Pembimbing 1 | Diah Krisnasari |
Nama Pembimbing 2 | Hiya Alfi Rahmah |
Tahun | 2019 |
Jumlah Halaman | 10 |
Page generated in 0.0735 seconds.