View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)C1B015068
Nama MahasiswaDWYKI RETNO ANGGRAYNI
Judul ArtikelAnalisis Pengendalian Kualitas Produksi Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus Pada CV Jaya Abadi Sejahtera)
AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian observasi pada kualitas produksi air minum dalam kemasan 220ml pada CV Jaya Abadi Sejahtera yang berada di desa Sumbang, Purwokerto. Penelitian ini mengambil judul: “Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus Pada CV Jaya Abadi Sejahtera)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas produk serta proses produksi pada CV Jaya Abadi Sejahtera. Untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas produk serta proses produksi tersebut bisa dilihat dari data-data yang beracuan pada standar air minum yang sudah dibakukan pada SNI 3553:2015, dengan ketentuan standar pada tingkat kekeruhan, pH, serta zat terlarut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh produk air minum dalam kemasan yang di produksi oleh CV Jaya Abadi Sejahtera. Sampel dalam penelitian ini merupakan jenis produksi produk air minum dalam kemasan yang jumlah penjualannya paling laku dipasaran. Jumlah sampel yang diambil 70 buah air minum dalam kemasan, dengan penelitian yang dilakukan selama 14 hari, dengan setiap harinya dilakukan penelitian pada 5 sampel. Metode purposive sampling digunakan dalam penentuan jenis sampel. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis menggunakan metode statistical quality control menunjukan bahwa: (1) Nilai Grafik pada Control Chart Kekeruhan, pH, serta Zat yang Terlarut beberapa kali mengalami nilai stagnan, yang artinya terdapat penyebab khusus yang mempengaruhi proses produksi tersebut, sehingga proses produksi tidak stabil, (2) Nilai Cp dan Cpk pada setiap standar produk memiliki nilai lebih dari 1, yang artinya proses produksi berjalan dengan baik, (3) Penyebab utama dari defect pada produk air kemasan tersebut bukanlah pada kualitas bahan bakunya, melainkan karena produk yang terjatuh saat berada diruang penyimpanan sebanyak 523 buah (65.79%), serta produk kurang isi sebanyak 272 buah (34.21%). Implikasi dari kesimpulan diatas yaitu melakukan perbaikan atas ketidakstabilan proses produksi, melakukan pelatihan kepada pegawai yang bertugas untuk mengoperasikan mesin pengisian kemasan, serta memperbaiki ruang penyimpanan agar produk tidak mudah terjatuh.
Abstrak (Inggris)This research is an observational study on the quality of 220ml bottled drinking water production in CV Jaya Abadi Sejahtera located in the village of Sumbang, Purwokerto. This research takes the title: "Analysis of Quality Control of Bottled Drinking Water Production (Case Study in CV Jaya Abadi Sejahtera)". The purpose of this study was to determine the level of product quality control and production processes at CV Jaya Abadi Sejahtera. To find out the level of product quality control and the production process can be seen from the data referenced to drinking water standards that have been standardized in SNI 3553: 2015, with standard provisions on turbidity, pH, and solute levels. The population in this study are all bottled drinking water products produced by CV Jaya Abadi Sejahtera. The sample in this study is the type of production of bottled drinking water products whose sales are most salable in the market. The number of samples taken was 70 bottled drinking water, with research carried out for 14 days, with daily research conducted on 5 samples. The purposive sampling method is used in determining the type of sample. Based on the results of research and analysis using statistical quality control methods show that: (1) Graph Value on Turbidity, pH, and Dissolved Substance Control Charts have stagnated several times, which means that there are special causes that affect the production process, so the production process does not stable, (2) the value of Cp and Cpk on each product standard has a value of more than 1, which means the production process is going well, (3) The main cause of the defect in the bottled water product is not the quality of the raw material, but because the product has fallen while in the storage room there were 523 pieces (65.79%), as well as 272 pieces of defective products (34.21%). The implication of the conclusion above is to make improvements to the instability of the production process, conduct training for employees who are tasked with operating the packaging filling machine, and improve storage space so that the product does not fall easily.
Kata Kuncipengendalian kualitas, produk cacat, statistical quality control
Nama Pembimbing 1Drs. Jaryono, MSIE
Nama Pembimbing 2Dra. Suci Indriati, M.Si
Tahun2019
Jumlah Halaman22
Page generated in 0.0499 seconds.