View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1I014011
Nama MahasiswaBILLY YOGA SUKMONO
Judul ArtikelKEPENTINGAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK DALAM KEBIJAKAN “21ST MARITIME SILK ROAD” PADA PEMBANGUNAN PELABUHAN GWADAR DI PAKISTAN
Abstrak21st Century Maritime Silk Road (MSR) dirancang untuk menghubungkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ke Eropa melalui laut Tiongkok selatan dan Samudera Hindia dalam satu rute. Pakistan menjadi negara yang amat penting bagi perluasan kepentingan Tiongkok dalam Belt Road Initiative (BRI). Pembentukan kerjasama koridor ekonomi China – Pakistan Economic Corridor (CPEC) menjadi langkah awal pembangunan pelabuhan Gwadar dengan lokasi yang sangat strategis yaitu diantara Asia Selatan, Asia Tengah dan Asia Barat dan berada di mulut Teluk Persia, tepat di luar Selat Hormuz. Kawasan ini dinilai akan menjadi lokasi penghasil gas alam cair sebagai bagian dari proyek pipa gas, dan sebagai salah satu pintu masuknya Tiongkok kedalam Kawasan Asia Selatan tentu didorong oleh kepentingan nasionalnya. 21st Maritime Silk Road akan membawa Tiongkok menjadi kekuatan dominan dalam mejaga stabilitas hegemoni yang terbentang dari Eurasia sampai benua Afrika dalam BRI. 21st Maritime Silk Road adalah lintasan jalur laut untuk memperluas kekuatan ekonominya diluar batas-batas maritim langsung dengan cara yang koheren, dan terorganisir.
Abstrak (Inggris)The 21st Century Maritime Silk Road (MSR) was designed to connect the People's Republic of China (PRC) to Europe via the southern China sea and the Indian Ocean in one route. Pakistan has become a very important country for expanding China's interests in the Belt Road Initiative (BRI). The establishment of the China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) corridor cooperation is the first step in the construction of the Gwadar port with a very strategic location between South Asia, Central Asia and West Asia and is at the mouth of the Persian Gulf, just outside the Strait of Hormuz. This area is considered to be the location of a producer of liquefied natural gas as part of a gas pipeline project, and as one of the entry points of China into the South Asian Region is certainly driven by its national interests. 21st Maritime Silk Road will bring China to become the dominant force in maintaining the stability of hegemony that stretches from Eurasia to the African continent in BRI. 21st Maritime Silk Road is a sea lane to expand its economic strength beyond direct maritime boundaries in a coherent, organized manner.
Kata Kunci21st Century Maritime Silk Road, Belt Road Initiative, Republik Rakyat Tiongkok, Pakistan, CPEC, Pelabuhan Gwadar.
Nama Pembimbing 1Ayusia Sabhita Kusuma, S.IP., M.Soc.Sc
Nama Pembimbing 2Dr. Agus Haryanto, S.IP., M.Si
Tahun2020
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0533 seconds.