View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)G1A016037
Nama MahasiswaCAYLA VIESTANIA SALSABILLA
Judul ArtikelAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
AbstrakStaphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi. Antibiotik sebagai pilihan terbaik untuk menanggulangi infeksi. S. aureus dapat menjadi resisten akibat penggunaan antibiotik yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Penelitian ini menggunakan Staphylococcus aureus ATCC 25923 koleksi laboratorium Mikrobiologi FK Unsoed. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol akuades dan etanol sebagai kontrol negatif serta cefoxitin sebagai kontrol positif. Hasil diperoleh dengan mengukur zona hambat disekitar paper disc menggunakan penggaris. Hasil uji menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah mengkudu, maka zona hambat pertumbuhan S. aureus semakin besar. Hasil analisis menggunakan Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan bermakna signifikan secara statistik (p<0.05) pada kelompok uji. Analisis lanjutan dengan Post hoc Mann-Whitney didapatkan perbedaan bermakna signifikan (p<0.05) antara kontrol akuades, etanol, cefoxitin dengan perlakuan konsentrasi 40%, 60%, dan 80%. Antar kelompok konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% juga diperoleh nilai p<0.05 yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna signifikan kecuali pada konsentrasi 40% dengan 60% tidak ada perbedaan bermakna signifikan (p>0.05). Sedangkan antara kontrol akuades dan etanol dengan konsentrasi 20% tidak terdapat perbedaan bermakna signifikan (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus. Pada konsentrasi 40%, 60%, dan 80%, diperoleh rerata luas zona hambat 8,7mm, 10,8mm, dan 16,9mm yang menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut sudah mampu menghambat namun belum menunjukkan konsentrasi yang efektif.
Abstrak (Inggris)Staphylococcus aureus is one of the bacteria that most often causes infections. Antibiotics as the best choice for tackling infections. Staphylococcus aureus can be resistant to inappropriate use of antibiotics. The purpose of this study was to study the antibacterial activity of noni fruit (Morinda citrifolia L.) extract in inhibiting the growth of S. aureus bacteria. This study is an experimental study with a posttest only a control group research design. This study uses the Staphylococcus aureus ATCC 25923 collection from the Laboratory of Microbiology FK Unsoed. Samples were divided into 4 treatment groups with concentrations of 20%, 40%, 60%, and 80% and compared with the control group of distilled water and ethanol as a negative control and cefoxitin as a positive control. Results are obtained by measuring the inhibition zone around the paper disc using a ruler. The test results showed that the higher the concentration of noni fruit extract, the greater the zone of S. aureus growth inhibition. The results of the analysis using Kruskal-Wallis showed that there were statistically significant differences (p<0.05) in the test group. Further analysis with Post hoc Mann-Whitney found significant differences (p<0.05) between aquades, ethanol, cefoxitin control with concentrations of 40%, 60%, and 80%. Between groups of concentrations of 20%, 40%, 60%, and 80% also obtained values of p <0.05 which showed there were significant significant differences except at concentrations of 40% with 60% there were no significant differences (p> 0.05). While between aquades and ethanol control with a concentration of 20% there was no significant difference (p>0.05). The conclusion of this study shows that noni fruit extract has antibacterial activity against S. aureus bacteria. At concentrations of 40%, 60%, and 80%, the average inhibition zone area of 8,7mm, 10,8mm, and 16,9mm was obtained, which showed that the concentration was able to inhibit but had not shown an effective concentration.
Kata KunciEkstrak Buah Mengkudu (Morinda citrofilia L.), Staphylococcus aureus, antibakteri, metode disk diffusion, zona hambat
Nama Pembimbing 1Ibu Rani Afifah Nur Hestiyani, S. Si., M. Biotech
Nama Pembimbing 2dr. Tri Okmawati Handini, M. Si
Tahun2020
Jumlah Halaman12
Page generated in 0.0566 seconds.