View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)E1A014278
Nama MahasiswaZENDY BAGUS PRADIKA
Judul ArtikelPERCERAIAN KARENA JUDI ONLINE (Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Pengadilan Agama Tanjung Nomor: 0367/Pdt.G/2017/PA.Tjg)
Abstrak Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dan sejahtera, maka Undang-Undang menganut prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian, untuk memungkinkan perceraian harus ada alasan-alasan tertentu serta harus dilakukan di depan Sidang Pengadilan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai pertimbangan hukum Hakim dalam memutuskan perkara cerai gugat karena judi online, dan akibat hukum dari cerai gugat terhadap Putusan Pengadilan Agama Tanjung Nomor: 0367/Pdt.G/2017/PA.Tjg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, spesifikasi penelitian preskriptif analitis, teknik pengumpulan data dan studi kepustakaan dengan inventarisasi, data yang terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif dan di analisis secara normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertimbangan hukum hakim semata-mata hanya mendasarkan pada Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang - Undang Perkawinan dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Fakta yang sesungguhnya adalah Tergugat sering main judi online yang sukar disembuhkan, hal itu merupakan suatu alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (a) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan. dan Pasal 116 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam. Hakim dalam putusannya, memutus perceraian dengan Talak bain shugra, yang berakibat mantan suami tidak boleh rujuk kembali dengan mantan isteri, apabila mantan suami dan mantan isteri ingin kembali maka harus melalui syarat dengan melakukan akad nikah baru meskipun masih dalam masa iddah.
Abstrak (Inggris) Marriage is a physical and mental bond between a man and a woman as husband and wife with the aim of forming a happy and eternal family (household) based on the One Godhead. Because the purpose of marriage is to form a family that is eternally happy and prosperous, the law adheres to the principle of making divorce difficult, to allow divorce to have certain reasons and it must be carried out in front of a Court Session. One of them happened at the Tanjung Religious Court Number: 0367 / Pdt.G / 2017 / PA.Tjg. The problem in this research is regarding the judges' legal considerations in deciding cases for divorce due to online gambling, and the legal consequences of divorce against the Tanjung Religious Court Decision Number: 0367 / Pdt.G / 2017 / PA.Tjg. The method used in this research is juridical normative, analytical prescriptive research specifications, data collection techniques and literature study with an inventory, the data collected is then presented in the form of narrative text and analyzed in a qualitative normative manner. The results showed that the judge granted a sue for divorce because of disputes and quarrels and there was no hope of living in harmony again in the household, which was because the husband often played online gambling. In legal considerations the judge is solely based on the explanation of Article 39 paragraph (2) of Law Number 1 of 1974 in conjunction with Article 19 letter (f) of Government Regulation Number 9 of 1975 concerning Implementation of the Marriage Law and Article 116 letter (f) Compilation of Islamic Law. The real fact is that the Defendant often played online gambling which was difficult to cure, this was an excuse for divorce as stipulated in the Elucidation of Article 39 paragraph (2) letter (a) of Law Number 1 Year 1974 in conjunction with Article 19 letter (a) Government Regulation Number 9 of 1975 concerning the Implementation of the Marriage Law. and Article 116 letter (a) Compilation of Islamic Law. The judge, in his decision, decided the divorce with talak bain shugra, which resulted in the ex-husband not being allowed to reconcile with the ex-wife, if the ex-husband and ex-wife wanted to return, they had to go through the conditions by entering into a new marriage contract even though they were still in the iddah period. This is in accordance with the provisions of Article 119 paragraph (1) Compilation of Islamic Law.
Kata KunciPerceraian, Judi online
Nama Pembimbing 1H. Mukhsinun, S.H., M.H.
Nama Pembimbing 2Haedah Faradz, S.H., M.H.
Tahun2020
Jumlah Halaman17
Page generated in 0.059 seconds.