View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)B1A016006
Nama MahasiswaJOHANES DE BRITTO BINTAN CAHYO ADI
Judul ArtikelPENAMBAHAN IAA DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS EKSPLAN DAUN ANGGREK Coelogyne pandurata Lindl.
AbstrakOrchid Coelogyne pandurata Lindl or black orchid is one of the endemic orchid from borneo Island. This orchid flower who have an unique that is have a green cephal and black labellum. Naturally propagation have a small chance of succsess so it needs to be done culture in vitro. One of the culture ways is use explaned leaf for making callus’s growth. Callus growth can spurred on with auxin (IAA) and cytokinins (BAP). A balanced blend of auxin concetracion and cytokinins are expected can touch callus growth up. The purpose of this research is to know addition effect of IAA and BAP for Orchid C. Pandurata Lindl’s growthed and know interaction the best IAA and BAP for Orchid Coelogyne pandurata Lindl’s growth. The method of research done by experiment with the completely randomized used factorial pattern. Factor 1 concentracion IAA with 4 level : 0, 1, 2, 3 mg/L. and the next factor, concentracion of BAP with 4 level : 0, 1 , 2, 3 mg/L, so there are 48 experimental units. Observed parameter is : when the callus appears, the data obtained in the analysis with ANOVA and carried out DMRT test with believeable level 95%. The result of the research showed giving interaction of IAA and BAP can give a affect callus growth of Orchid C pandurata Lindl. The interaction effect is on the callus appearance, callus thickness, and callus live percentage. As well as being able to spur the development of callus in a proliferative directon. While giving IAA personally could stimulate callus thickening. The best interaction in callus’s growth explan the orchid flower is A2B2 (IAA 2 mg/L and BAP 2 mg/L) and A2B3 (IAA 2 mg/L and BAP 3 mg/L). Keywords : Coelogyne pandurata, BAP, IAA, Callus Growth
Abstrak (Inggris)Anggrek Coelogyne pandurata Lindl atau anggrek hitam merupakan anggrek endemik dari Kalimantan. Anggrek ini mempunyai keunikan yakni mempunyai sepal berwarna hijau serta labelum yang berwarna hitam. Perbanyakan secara alami tingkat keberhasilannya sangat kecil maka perlu di lakukan kultur in vitro. Salah satu cara kultur in vitro adalah kultur menggunakan eksplan daun untuk memacu pertumbuhan kalus. Pertumbuhan kalus dapat dipacu dengan auksin (IAA) dan sitokinin (BAP). Perpaduan antara konsentrasi auksin dan sitokinin yang seimbang diharapkan bisa memacu pertumbuhan kalus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan IAA dan BAP terhadap pertumbuhan kalus anggrek C. pandurata Lindl dan mengetahui interaksi IAA dan BAP yang terbaik terhadap pertumbuhan kalus anggrek C. pandurata Lindl. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap menggunakan pola faktorial , faktor 1 kosentrasi IAA dengan 4 taraf : 0, 1, 2, 3 mg/L. Dan faktor ke 2 konsentrasi BAP dengan 4 taraf perlakuan : 0, 1 , 2, 3 mg/L, sehingga ada 16 perlakuan , dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga ada 48 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah : waktu munculnya kalus, tebal kalus, jenis kalus, berat kalus dan presentasi terbentuknya kalus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilakukan uji lanjut DMRT dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian IAA dan BAP dapat mempengaruhi pertumbuhan kalus eksplan daun anggrek Coelogyne Pandurata Lindl. Pengaruh secara interaksi terdapat pada wantu munculnya kalus, tebal kalus dan Prosentase hidup kalus. Serta mampu memacu perkembangan kalus ke arah proliferatif. Sedangkan pemberian IAA secara mandiri dapat memacu penebalan kalus. Interaksi yang terbaik dalam pertumbuhan kalus eksplan daun anggrek Coelogyne Pandurata Lindl. adalah A2B2 (IAA 2 mg/L dan BAP 2 mg/L) dan A2B3 (IAA 2 mg/L dan BAP 3 mg/L).
Kata KunciAnggrek Coelogyne pandurata, BAP, IAA, pertumbuhan kalus
Nama Pembimbing 1Dra. Kamsinah., M.P
Nama Pembimbing 2Drs. Lucky Prayoga., M.P
Tahun2020
Jumlah Halaman14
Page generated in 0.0546 seconds.