View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1A116033
Nama MahasiswaWISNU ARUM WULANDARI
Judul ArtikelAnalisis Daya Saing Ekspor Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Indonesia di Pasar Internasional
AbstrakKakao merupakan komoditas hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam perekonomian di Indonesia karena banyak menyumbang devisa negara melalui ekspor. Indonesia menempati posisi ketiga produksi terbesar dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, kemudian diposisi keempat dan kelima terdapat negara Nigeria dan Kamerun. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis perkembangangan biji kakao Indonesia, 2) menganalisis perbandingan daya saing biji kakao Indonesia dengan empat negara sentra produksi kakao terbesar dunia, dan 3) menganalisis posisi spesialisasi Indonesia sebagai negara spesialisasi importir atau eksportir kakao. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data instansi pemerintah dan badan intenasional terkait secara online mengenai data ekspor kakao Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu selama 10 tahun yaitu mulai 2009 sampai 2018. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan Revelaved Comparative Advantage (RCA) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil analisis RCA menunjukkan bahwa komoditas biji kakao Indonesia periode 2009-2018 memiliki daya saing atau keunggulan komparatif dengan rata-rata nilai RCA lebih besar dari 1 yaitu 4,76. Namun pada tahun 2017 dan 2018, nilai RCA kurang dari 1 yaitu 0,65 dan 0,89, sehingga biji kakao Indonesia tidak berdaya saing pada tahun 2017 dan 2018, sedangkan hasil analisis ISP menunjukkan bahwa biji kakao Indonesia periode 2009-2018 bernilai positif sebesar 0,16. Namun pada tahun 2014 hingga 2018, biji kakao Indonesia bernilai negatif sehingga Indonesia cenderung menjadi negara importir biji kakao.
Abstrak (Inggris)Cocoa is a plantation commodity that has an important role in the economy in Indonesia because it contributes a lot to the country's foreign exchange through exports. Indonesia is in the third position of the world's largest production after Ivory Coast and Ghana, then in the fourth and fifth positions are Nigeria and Cameroon.. This study aims to: 1) analyze the development of Indonesian cocoa beans, 2) analyze the comparison of the competitiveness of Indonesian cocoa beans with the four largest cocoa production center countries in the world, and 3) analyze the position of Indonesia's specialization as a specialty country of cacao importers or exporters. This research was conducted by collecting data from government agencies and related international agencies online regarding Indonesian cocoa export data. The method used is the case study method. The type of data used is secondary data in the form of a time series for 10 years, from 2009 to 2018. This study uses descriptive analysis with the Revelaved Comparative Advantage (RCA) approach and the Trade Specialization Index (ISP). Result of RCA analysis shows that the Indonesian cocoa commodity for the 2009-2018 period has a competitive advantage with an average RCA value greater than 1, at 4.76. However, in 2017 and 2018, the RCA values were less than 1, at 0.65 and 0.89, so Indonesian cocoa beans were not competitive in 2017 and 2018, while result of ISP analysis showed that Indonesian cocoa beans for the 2009-2018 period were positive at 0,16. However, from 2014 to 2018, Indonesian cocoa beans had a negative value, so that Indonesia tends to be a cacao beans importer country at that period.
Kata KunciBiji Kakao, Daya saing, RCA, ISP
Nama Pembimbing 1Ir. Tatang Widjojoko, M.P
Nama Pembimbing 2Ir. Adwi Herry, KE, M.P
Tahun2020
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0736 seconds.