View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)J1B016034
Nama MahasiswaHELI NURHIDAYAHTURROHMAH
Judul ArtikelMakna Kritik Sosial pada Kumpulan Puisi "Para Jenderal Marah-marah" Karya Wiji Thukul
AbstrakRINGKASAN Skripsi ini berjudul “Makna Kritik Sosial pada Kumpulan Puisi Para Jenderal Marah-marah Karya Wiji Thukul”. Rumusan masalah yang terdapat pada skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah pemaknaan semiotika Riffaterre dalam puisi Para Jenderal Marah-marah karya Wiji Thukul? (2) Bagaimanakah makna kritik sosial dalam kumpulan puisi Para Jenderal Marah-marah karya Wiji Thukul? Tujuan penelitian ini adalah memaknai puisi-puisi Wiji Thukul melalui teori Semiotika Riffaterre. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan sosiologi sastra. Teknik penelitian ini terdapat tiga tahap, yaitu (1) Membaca secara intens seluruh isi dalam buku kumpulan puisi Para Jenderal Marah-marah yang berjumlah 49 judul puisi, (2) Menginventarisasi data sesuai dengan rumusan masalah dan yang menjadi fokus kajian sebanyak 7 puisi, (3) Mengklasifikasi data yang sudah diinventarisasi berdasarkan rumusan masalah. Berdasarkan hasil penelitian pada tujuh puisi, yaitu Aku Diburu Pemerintahku Sendiri, Ujung Rambut Ujung Kuku, Habis Cemasku, Jakarta Simpang Siur, Ayo Kita Tebakan!, Habis Upahan menunjukan bahwa ketujuh puisi tersebut terdapat makna-makna sosial berupa tindak kejahatan, pelanggaran norma-norma masyarakat, birokrasi, ketimpangan sistem sosial, kebijakan pemerintah yang tidak merakyat, dan juga kemiskinan. Makna kritik sosial tersebut ditemukan setelah dilakukan pembacaan heuristik dan hermeneutik pada ketujuh puisi. Kata Kunci: puisi, Wiji Thukul, semiotika Riffaterre, makna sosial.
Abstrak (Inggris)SUMMARY This research is entitled "The Critics Social Meaning of Wiji Thukul’s Collection of poems Para Jenderal Marah-marah. The problems formulation that contained in this research are (1) How is the meaning of Riffaterre's semiotics in poem Para Jenderal Marah-marah by Wiji Thukul? (2) What is the meaning of social criticism incollection of poetry Para Jenderal Angry Wiji Thukul's? The purpose of this research is to interpret Wiji Thukul's poetry through the Riffaterre Semiotic theory. This research uses descriptive analysis method and sociological literary approach. This research technique consists of three stages, namely, (1) Intensively reading all contents in the book collection Para Jenderal Marah-marah of 49 poetry titles of, (2) Inventory data according to the formulation of the problem and 7 poems which are the focus of the study, (3) Classifying data that has been inventoried based on the formulation of the problem. Based on the results of research on seven poems, namely Aku Diburu Pemerintahku Sendiri, Ujung Rambut Ujung Kuku, Habis Cemasku, Jakarta Simpang Siur, Ayo Kita Tebakan!, Habis Upahan shows that the seven poems have social meanings in the form of crimes, violations of social norms, bureaucracy, social system imbalances, unpopular government policies, and also poverty. The social meaning was discovered after heuristic and hermeneutic readings were carried out on the seven poems. Keywords: poetry, Wiji Thukul, Riffaterre semiotics, social meaning.
Kata KunciKata Kunci: puisi, Wiji Thukul, semiotika Riffaterre, makna sosial.
Nama Pembimbing 1Dra. Roch Widjatini,M.Si
Nama Pembimbing 2Nila Mega Marahayu,SS.,MA
Tahun2021
Jumlah Halaman23
Page generated in 0.0556 seconds.