View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)F1C007038
Nama MahasiswaPRAMUDYA ANGGUN SPI
Judul ArtikelProses Komunikasi Terapeutik Yang Dilakukan Perawat Kepada Pasien Gangguan Jiwa Depresi Halusinasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas
Abstrak Tenaga kesehatan adalah orang yang bekerja di bidang kesehatan misalnya dokter, perawat, bidan, dan terapis. Komunikasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan pasien disebut dengan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien Di Indonesia peningkatan gangguan jiwa cukup banyak, RSUD Banyumas merupakan tempat rujukan bagi penderita gangguan jiwa Skripsi ini mengambil judul “ Proses Komunikasi Terapeutik yang Dilakukan Perawat Kepada Pasien Gangguan Jiwa Depresi Halusinasi di RSUD Banyumas” yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada pasien gangguan jiwa depresi halusinasi, menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui analisis interaktif, dengan teknik pemilihan informan secara purposive sampling, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada pasien gangguan jiwa di RSUD Banyumas dimulai dari memberikan salam dan senyum, kemudian perawat memperkenalkan diri pada pasien, dan perawat mencoba mendapatkan respon dari pasien. Setelah pasien memberikan respon terhadap komunikasi yang dilakukan oleh perawat mulai ada interaksi diantara keduanya. Ketika perawat dan pasien sudah dapat berinteraksi dengan baik mulailah perawat melakukan Strategi Pelaksanaan / SP dimulai dari SP1. Untuk Pasien gangguan jiwa depresi halusinasi terdiri dari empat strategi pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap atau biasa disebut SP4. Dalam proses interaksi terjadi transaksi antara perawat dengan pasien, perawat dapat memperoleh pengetahuan tentang diri pasien sehingga memudahkan dalam mengkaji pasien dan memperlancar proses komunikasi terapeutik, sedangkan bagi pasien akan mendapatkan pengetahuan bagaimana cara untuk membantu kesembuhan diri. Pada pertemuan berikutnya berdasarkan kontrak ulang untuk melanjutkan ke SP2 perawat harus melakukan pengkajian kembali dari catataan-catatan hasil SP1, apabila SP1 sudah bisa dilaksanakan dengan baik maka akan dilanjutkan dengan SP2 dan seterusnya sampai SP4.
Abstrak (Inggris)Health workers are people who work in the health field such as doctors, nurses, midwives and health workers therapis. Communicattion by health workers to patients is therapeutic communication. Therapeutic communication is consciously planned communication, aims and activities are focused on the patient. In Indonesia increased quite a lot of mental disorder, Banyumas’s hospital isa referral of mental disorders This thesis took the title "Therapeutic Communication Process By Nurse To Patient Mental Disorders Depression Hallucinations In General Hospital District Banyumas" that aims to determine how therapeutic communication process conducted by the nurse to patient mental depression hallucinations, by using the method of qualitative descriptive of interactive analysis, by using the technique of informan selection with puposive sampling, collection data through the observation, interview, and documentation. The research result shows that therapeutic communication process conducted by nurses to mental patients in hospitals Banyumas starting greetings and a smile, and introduce yourself to the patient's nurse, and the nurse tried to get a response from the patient. After the patient is responding to communications made by a nurse from an interaction between the two. When the nurse and the patient was able to interact, nurses start to Implementation Strategies from SP1. For Patients mental depression hallucinations consist of four implementation strategies undertaken in stages that usually call SP4. In the process of interaction between nurses and patients occur transaction, nurses can get knowledge of the patient making it easier to assess the patient and expedite the process of therapeutic communication, whereas for patients will get knowledge of how to help themself. At the next meeting based rcontract to continue to SP2 nurses must perform reexamination of data from SP1, if SP1 can already implemented properly it will continue with SP2 to SP4 onwards.
Kata KunciKomunikasi terapeutik, respon,interaksi,transaksi, kontrak ulang
Nama Pembimbing 1Dra Dwi Pangestuti M., M.Si
Nama Pembimbing 2Dr. Toto Sugito, M.Si
Tahun2012
Jumlah Halaman10
Page generated in 0.062 seconds.