View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1C017036
Nama MahasiswaNADIYA TUSSA`ADAH
Judul ArtikelPerancangan Irigasi Bawah Permukaan untuk Tanaman Padi Menggunakan Software UPFLOW
AbstrakSistem irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation) merupakan cara memenuhi kebutuhan ait tanaman dengan memberikan air langsung pada tanaman dengan teknologi dalam pertanian yang efektif dan efisien sehingga menghemat tenaga kerja dalam hal penyiraman tanaman (Kasiran, 2006). UPFLOW merupakan software/perangkat lunak yang dikembangkan untuk memperkirakan aliran ke atas dari permukaan air tanah dangkal dan untuk mengevaluasi kondisi pada aliran ke atas (Raes, 2009). Data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu data evapotranspirasi tanaman padi dan profil tanah (daerah Malang, Samosir, dan Lampung). Data tersebut kemudian diolah menggunakan software UPFLOW untuk mendapatkan capillary rise dan juga kondisi deficient aeration pada tanah untuk menentukan kedalaman water table. Penelitian ini menghasilkan kedalaman water table pada daerah Malang dengan tekstur tanah silt loam dan clay berada pada kedalaman 0,50 meter, daerah Lampung dengan tekstur tanah silt clay dan clay pada kedalaman 1,00 meter, dan pada daerah Samosir dengan tekstur clay tidak dapat dilakukan instalasi irigasi bawah permukaan.
Abstrak (Inggris)The subsurface irrigation system is a way to meet the water needs of plants by providing water directly to plants with effective and efficient technology in agriculture so as to save labor in terms of watering plants (Kasiran, 2006). UPFLOW is a software that was developed to estimate the upward flow of shallow groundwater and to evaluate the condition of the upward flow (Raes, 2009). The data used in this study is data on evapotranspiration of rice plants and soil profiles (Malang, Samosir, and Lampung areas). The data is then processed using UPFLOW software to obtain capillary rise and also deficient aeration conditions on the soil to determine the depth of the water table. This study resulted in the depth of the water table in the Malang area with silt loam and clay soil textures at a depth of 0.50 meters, Lampung areas with silt clay and clay textures at a depth of 1.00 meters, and in the Samosir area with clay textures it could not be done. subsurface irrigation installations.
Kata KunciIrigasi bawah permukaan, kapilaritas, UPFLOW
Nama Pembimbing 1Ardiansyah, S.TP., M.Si., Ph.D.
Nama Pembimbing 2Afik Hardanto, S.TP., M.Sc., Ph.D.
Tahun2021
Jumlah Halaman11
Page generated in 0.0757 seconds.