View Artikel Ilmiah

Kembali
NIM (Student Number)A1D018026
Nama MahasiswaHERTINA EKA PRASETYA
Judul ArtikelRESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN KEHIJAUAN DAUN JERUK KEPROK MUTAN VARIETAS TAWANGMANGU PADA KADAR Mn BERBEDA
AbstrakJeruk keprok Tawangmangu adalah salah satu jeruk lokal yang digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis segar dan aromanya yang harum. Jeruk ini biasanya dinikmati buahnya dengan cara dimakan langsung. Kelemahan jeruk keprok Tawangmangu adalah belum memiliki karakter unggul tanpa biji. Peningkatan kualitas jeruk keprok Tawangmangu dengan karakter unggul tanpa biji perlu dilakukan untuk peningkatan daya saingnya. Salah satu cara perakitan buah jeruk untuk mendapatkan karakter tanpa biji yaitu dengan iradiasi sinar gamma. Selain faktor genetik, faktor lingkungan menentukan pertumbuhan tanaman. Salah satu unsur hara mikro esensial bagi tanaman adalah Mangan (Mn). Tanaman yang mengalami defisiensi unsur Mn dapat menyebabkan pertumbuhan dan pembentukan tunas baru dan akar menjadi terhambat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh Mn pada pertumbuhan vegetatif dan kehijauan daun tanaman jeruk keprok Tawangmangu dan diperoleh perbedaan karakter antara jeruk tetua dan jeruk mutan keprok Tawangmangu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah kadar Mn (0,07%, 1,42%, dan 2,10%). Faktor kedua adalah genotipe (jeruk tetua dan jeruk mutan TM 19 6101). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kadar Mn tidak berpengaruh pada pertambahan jumlah daun, luas daun, kehijauan daun, dan ANR. Terdapat perbedaan karakter pada pertambahan jumlah daun dan luas daun antara jeruk tetua dan mutan tetapi tidak berbeda pada kehijauan daun dan ANR. Jeruk tetua (G1) pertambahan jumlah daun dan luas daunnya lebih tinggi daripada jeruk mutan (G2). Terdapat interaksi antara kadar Mn dengan genotipe jeruk pada pertambahan tinggi tanaman dan pertambahan jumlah cabang. Pertambahan jumlah cabang interaksi antara genotipe jeruk mutan dengan pemberian kadar Mn 0,07% (P1G2) lebih efisien, sedangkan interaksi antara kadar Mn 1,42% dengan genotipe jeruk tetua (P2G1) memiliki pertambahan tinggi tanaman terbaik.
Abstrak (Inggris)Tawangmangu tangerine is one of the local oranges that is favored by the community because of its fresh sweet taste and fragrant aroma. This orange is usually enjoyed by eating it directly. The weakness of the Tawangmangu tangerine is that it does not yet have seedless character. Improving the quality of Tawangmangu tangerine with superior seedless characters needs to be done to increase their competitiveness. Gamma-ray irradiation is one way of assembling citrus fruit to get seedless character. In addition to genetic factors, environmental factors determine plant growth. One of the essential micro nutrients for plants is Manganese (Mn). Plants that are deficient in Mn can cause stunted growth of new shoots and roots. Therefore it is necessary to do research on the effect of Mn on vegetative growth and chlorophyll content of Tawangmangu tangerine and to obtain differences in character between the mother orange plants and the Tawangmangu tangerine mutants. The experimental design used was a factorial Randomized Completely Block Design (RCBD) consisting of 2 factors. The first factor is the Mn content (0.07%, 1.42%, and 2.10%). The second factor is genotype (mother oranges and TM 19 6101 mutant oranges). The results showed that the addition of Mn content had no effect on the increase in the number of leaves, leaf area, chlorophyll content, and NRA. There were differences in character in the increase in the number of leaves and leaf area between the mother and mutant oranges but not different in chlorophyll content and NRA. Older oranges (G1) increased the number of leaves and leaf area higher than mutant oranges (G2). There was an interaction between Mn contents and orange genotypes in increasing plant height and increasing the number of branches. Increasing the number of branches, the interaction between the genotypes of mutant oranges and the application of 0.07% Mn (P1G2) was more efficient, while the interaction between the 1.42% Mn content and the mother genotypes of oranges (P2G1) had the best plant height increase.
Kata Kuncijeruk mutan, Mn, pertumbuhan, kehijauan daun
Nama Pembimbing 1Dr. Ir. Noor Farid, M.Si.
Nama Pembimbing 2Dr. Ir. Heru Adi Djatmiko, M.P.
Tahun2022
Jumlah Halaman15
Page generated in 0.0591 seconds.